22Jun2020
Sia-sia dan Menjemukan
Pengkhotbah 1:1-11
Minggu ke-3 sesudah Pentakosta
Pengkhotbah menyebut segala sesuatu adalah sia-sia. Untuk memahami kata "sia-sia" yang digunakan Pengkhotbah, kita didorong untuk melihat seluruh kehidupan kita. Berapa banyak waktu, materi, dan tenaga yang kita gunakan untuk mengontrol hidup kita? Berapa banyak kegagalan yang kita alami? Kebalikan dari keinginan kita, hanya sedikit hal-hal yang bisa kita kendalikan. Pada akhirnya kita hanya bisa pasrah...
23Jun2020
Memahami Hikmat
Pengkhotbah 1:12-18
Minggu ke-3 sesudah Pentakosta
Pengkhotbah menyebutkan bagaimana hubungan dirinya dengan hikmat. Pertama, ia memeriksa dan menyelidiki dengan hikmat segala yang terjadi. Ini pekerjaan yang diberikan Allah kepada manusia (13). Kedua, ia memperbesar dan menambah hikmat (16). Ketiga, ia memperoleh banyak hikmat dan pengetahuan, tetapi pada saat yang sama menemukan banyak kesusahan hati dan kesedihan (18). Hikmat adalah kebijaksanaan...
24Jun2020
Apa yang Baik
Pengkhotbah 2
Minggu ke-3 sesudah Pentakosta
Pengkhotbah mencari hikmat untuk mengetahui apa yang baik dalam hidup. Namun, ia menemukan bahwa baik orang bodoh maupun orang berhikmat akhirnya mengalami nasib yang sama, yaitu kematian. Ia melihat bahwa segala jerih payah dan kelelahan hanya berujung pada keputusasaan. Ia menyimpulkan bahwa yang baik bagi manusia adalah makan dan minum dan bersenang-senang dalam jerih payahnya. Untuk membeberkan...
25Jun2020
Indah pada Waktunya
Pengkhotbah 3:1-15
Minggu ke-3 sesudah Pentakosta
Orang percaya sama dengan orang tidak percaya. Keduanya tidak dapat mengendalikan apa yang akan mereka alami dalam hidup. Semua orang mengalami banyak hal yang menyukakan hati, tetapi juga banyak hal yang mendukakan hati. Jadi, apa yang berbeda dalam kehidupan orang percaya dan orang tidak percaya? Dengan ungkapan yang berpasangan, "Ada waktu untuk..., ada waktu untuk...", pengkhotbah menyatakan...
26Jun2020
Perbedaan Manusia dengan Binatang
Pengkhotbah 3:16-4:6
Minggu ke-3 sesudah Pentakosta
Allah kita penuh misteri dan apa yang dikerjakan-Nya dalam dunia tidak dapat diselami oleh manusia, bahkan orang percaya. Salah satunya adalah perbandingan antara manusia dan binatang. Pengkhotbah menunjukkan bagaimana perjuangan manusia hanyalah kesia-siaan. Ia mengatakan bahwa dunia di mana kita hidup penuh dengan kejahatan. Pertama, ketidakadilan. Tidak ada orang maupun lembaga yang dapat menegakkan...
27Jun2020
Fananya Popularitas
Pengkhotbah 4:7-16
Minggu ke-3 sesudah Pentakosta
Pada zaman milenial ini banyak orang berusaha mencari popularitas. Salah satu caranya adalah dengan berlomba-lomba mem-posting segala kegiatan yang dilakukan demi mendapatkan banyak follower di media sosial. Suasana hati seseorang sering ditentukan oleh berapa banyak orang yang "suka" dengan apa yang di-posting-nya. Namun, popularitas adalah kepuasan yang sangat fana, yang tanpa diketahui sebabnya...
28Jun2020
Taat Lebih Baik daripada Persembahan
Pengkhotbah 5:1-7
Minggu ke-4 sesudah Pentakosta
Tanpa kita sadari sering kali kita menyamakan Tuhan dengan manusia. Kita berpikir bahwa Tuhan pasti senang jika kita datang beribadah kepada-Nya dengan membawa persepuluhan dan banyak persembahan. Dengan berpikir demikian, kita sudah keliru dan membahayakan diri kita. Pengkhotbah memberi peringatan kepada kita supaya berhati-hati ketika kita datang beribadah kepada Tuhan. Ia menyatakan bahwa mendengarkan...
Scripture Union Indonesia © 2017.