1Des2005
Ratapan menjadi sukacita!
Habakuk 3:1-19

Iman sejati tidak kehilangan asa. Habakuk mulai dengan meragukan keadilan Allah. Namun, kitab ini ditutup dengan pernyataan imannya bahwa Dia akan datang menyatakan keadilan-Nya. Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku (Flp. 4:13).

Habakuk menaikkan mazmur permohonan dengan suasana kegentaran dan ketakjuban tentang Allah...

2Des2005
Belajar dari masa lalu!
Ayub 29:1-25

Apa pentingnya mengingat masa lalu? Adakah sesuatu yang bisa dipelajari dari sejarah? Bergantung bagaimana kita menyikapinya, sejarah bisa menjadi cambuk positif yang memacu sikap kita sekarang untuk mengantisipasi masa depan. Atau sebaliknya, kita bisa menjadi frustasi karena tidak mampu keluar dari jebakan masa lalu.

Ketika Ayub mengingat-ingat masa lalunya,...

3Des2005
Merenungkan penderitaan
Ayub 30:1-31

Bagaimana seseorang memandang penderitaannya? Seringkali ia membandingkannya dengan penderitaan orang lain. Melihat orang yang lebih menderita daripada kita akan memampukan kita menaikkan syukur karena keadaan kita masih lebih baik daripada orang tersebut.

Penderitaan yang dirasakan Ayub sama dengan penderitaan orang-orang yang terbuang. Penderitaan orang-orang...

4Des2005
Terbuka untuk diadili
Ayub 31:1-40

Dalam Alkitab kita bertemu dengan beberapa tokoh yang berani menantang orang lain untuk membuktikan dirinya bersalah. Misal: Samuel yang berani menantang umat Israel untuk memperlihatkan kesalahannya terhadap mereka, ia memanggil Allah sebagai saksinya (ayat 1Sam. 12:1-5); Tuhan Yesus juga menantang para musuh-Nya di pengadilan mahkamah agama Yahudi untuk membuktikan...

5Des2005
Sumber hikmat
Ayub 32:1-22

Dalam dunia, ada beberapa orang yang dihormati karena dianggap berhikmat. Orang yang berpendidikan tinggi, orang yang berkuasa, dan orang yang berpengalaman (orang tua). Padahal ketiga kelompok orang itu belum tentu lebih bijak daripada orang yang tidak bersekolah, kaum sahaya, dan anak-anak muda. Hikmat bukan ditentukan oleh status.

Elihu selama ini bungkam...

6Des2005
Pelajaran melalui penderitaan
Ayub 33:1-33

Apakah penderitaan selalu diakibatkan oleh dosa? Sama seperti ketiga temannya, Ayub juga terjebak mengaitkan antara dosa dan penderitaan. Mereka mengaitkan penderitaan Ayub dengan perbuatan dosanya. Menurut Elihu, Ayub menolak tuduhan mereka dan mempersalahkan Allah yang sengaja memusuhi dia (ayat 9-10).

Elihu mempersalahkan Ayub karena berani mempertanyakan kebijaksanaan...

7Des2005
Penasihat yang tak berhikmat
Ayub 34:1-15

Pada pasal 32, Elihu mempersalahkan ketiga teman Ayub yang menyangka diri berhikmat, namun tidak dapat membuktikan Ayub bersalah (ayat 3). Bagi Elihu, oleh Roh Allah saja maka seseorang memiliki hikmat (ayat 8). Di pasal 33, Elihu menyatakan diri memiliki Roh Allah. Ia mengklaim dirinya sebagai orang berhikmat (ayat 4). Akan tetapi, ia masih menempatkan posisi dirinya...

Scripture Union Indonesia © 2017.