1Sep2002
Menuju garis finis.
2Timotius 4:1-8
Minggu ke-15 sesudah Pentakosta

Sekali lagi Paulus berpesan pada Timotius untuk melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh. Namun, pada bagian ini Paulus memberikan alasan yang lain lagi, dari sudut pandang masa depan. Pertama, berkaitan dengan tugasnya sebagai pemberita firman dan pengajar, karena akan datang masa dimana orang lebih suka dengan ketidak benaran dan “dongeng” (ayat 2-4). Kedua,karena penghakiman yang akan datang. Dua...

2Sep2002
Berani..... minta tolong?!
2Timotius 4:9-18
Minggu ke-15 sesudah Pentakosta

Pemberani. Itulah salah satu gambaran ideal yang harus ditampakkan oleh seorang pelayan Tuhan. Sifat lain yang sering dianggap “semarga” dengan keberanian adalah kemandirian, dan siap untuk memberikan pertolongan pada saat dibutuhkan. Sifat-sifat inilah yang justru tidak ditonjolkan Paulus kali ini.

Mengapa demikian? Ada cukup banyak alasan. Beberapa sahabat terdekat Paulus Seperti Timotius...

3Sep2002
Berjuang sendiri tetapi tidak sendirian.
2Timotius 4:19-22
Minggu ke-15 sesudah Pentakosta

Kemarin kita belajar tentang teladan Paulus Yang tidak menganggap tindakkannya meminta pertolongan sebagai tindakan kelemahan. Hari ini kita belajar tentang kerendahan hati Paulus. Dalam pelayanan , kerendahan hati selalu terkait dengan kasih persaudaraan yang hangat dan hidup. Nama-nama seperti Priska, Akwila, Onesiforus, serta “semua saudara yang lain” menjadi pengajaran dalam

Bentuk riil...

4Sep2002
Harumnya aroma kurban.
Imamat 1;6:8-13
Minggu ke-15 sesudah Pentakosta

Satu dari tiga macam kurban utama dalam kemah pertemuan umat Israel adalah kurban bakaran yang dijelaskan dalam pasal ini. Di depan kemah pertemuan , kurban dibakar di mezbah sampai menjadi abu, dan tidak ada bagian darinya yang dimakan, baik oleh imam-imam maupun para pembawa kurban. Kemudian pembawa kurban menumpangkan tangannya diatas kurban tersebut, dan darah kurban dipercikan ke mezbah. Kita...

5Sep2002
Indah kurban bagi Allah.
Imamat 2;6:14-23
Minggu ke-15 sesudah Pentakosta

Jenis kurban yang juga dianggap sebagai “yang paling kudus” adalah kurban sajian. Artinya, hanya imam-imam yang dapat mengambil bagian didalam menikmati sisa kurban-kurban tersebut. Istilah “kurban sajian” sendiri sebenarnya berarti “penghormatan atau pemberian”. Jadi, istilah ini mencakup pemberian kurban dalam arti luas. Kurban sajian pada mulanya tidak untuk dibakar, tetapi untuk dipersembahkan...

6Sep2002
Menjamu Tamu yang mulia.
Imamat 3;7:11-21
Minggu ke-15 sesudah Pentakosta

Jenis kuran yang ketiga adalah makanan kudus (kurban shalom, kurban salam). Jenis kurban ini tidak dianggap sebagai yang paling kudus, karena sisanya bisa bisa dimakan baik oleh para imam maupun para pembawa kurban, bahkan diluar kemah pertemuan. Hanya bagian lemak tertentu yang dibakar dimezbah bagi Allah. Tujuan dari kurban ini adalah agar pembawa kurban bisa bersama-sama menikmati hidangan dengan...

7Sep2002
Dosa yang tidak disengaja.
Imamat 4:1-5;6:24-30
Minggu ke-15 sesudah Pentakosta

Sebagai umat yang tidak lepas dari dosa dan kesalahan, bangsa Israel dituntut untuk membawa kurban penghapus dosa dan salah, sebagaimana di jelaskan dalam pasal 4 dan 5.

Pasal 4:1-5:13 menjelaskan macam kurban pertama dari 2 macam kurban utama untuk tujuan ini, biasa disebut sebagai kurban penghapus dosa. Tujuannya adalah untuk memurnikan seseorang dari kesalahannya. Dua macam kurban penebus...

Scripture Union Indonesia © 2017.