Dana dan daya.

1Raja-raja 6:14-38
Minggu Epifania 4

Banyak Kristen bersedia memberikan uangnya untuk suatu
pelayanan, bahkan beberapa dari mereka bersedia memberikannya
dalam jumlah besar. Namun, jika diminta bantuan berupa waktu,
tenaga, pikiran, dan pertimbangan, sedikit yang menyatakan
kesediaannya, dengan 1001 macam alasan. Bahkan ada kesan bahwa
dengan memberikan uang itu sudah lebih dari cukup, kita bisa
melibatkan orang lain yang "tidak mampu" memberikan persembahan
uang untuk menangani hal yang lain. Karena itu, disadari atau
tidak, dalam gereja ada satu kesan bahwa ada kelompok yang
khusus memberikan persembahan uang dan ada kelompok lain yang
bekerja mati-matian.


Tidak demikian dengan Salomo. Ia mengeluarkan biaya yang begitu
besar untuk melapisi seluruh tembok dalam dan berbagai perkakas
yang ada dalam Bait Allah dengan emas. Diperkirakan jumlah emas
yang dipergunakan adalah 25 ton yang bernilai sekitar 1,8
triliun rupiah. Jumlah yang sangat fantastis. Salomo tidak
hanya mengeluarkan dana, ia pun mengerahkan waktu, daya,
segala kemampuan, dan kepandaian untuk merancang Bait Allah dan
segala ornamennya, sehingga semuanya mengandung makna kebenaran
rohani yang dalam, yang diyakini oleh Salomo dan seluruh bangsa
Israel.


Bila kita melihat rantai emas yang melintang di depan pintu
masuk ruang maha kudus, menandakan bahwa ruangan ini tidak
bisa dimasuki oleh sembarang orang. Kemudian dua kerub besar
dengan sayap yang besar, yang ditempatkan tepat menghadap pintu
masuk ruang maha kudus, melambangkan kekudusan Allah yang tak
terhampiri. Menghadap takhta Allah bukanlah perkara yang
mudah, harus mengikuti aturan-aturan yang Allah tetapkan.
Pemahaman ini berdasarkan konsep bahwa kerub selalu dihubungkan
dengan takhta dan pemerintahan Allah, dan merupakan penjaga
jalan menuju Taman Eden (Kej. 3:24). Salomo melakukan semuanya
ini karena ia sudah merasakan kasih Allah; dan ia pun mengasihi
Allah, sehingga dana dan daya ia kerahkan sebagai manifestasi
atas kasih dan imannya kepada Dia.


Renungkan:
Tidak ada alasan bagi Kristen untuk membatasi secara sengaja
persembahan kepada Tuhan. Seperti Salomo, kita pun harus
mewujudkan iman dan kasih kita dalam wujud dana dan daya yang
kita miliki bagi kemuliaan Allah.

Scripture Union Indonesia © 2017.