Bersandar pada Allah

Mazmur 60
Minggu 21 sesudah Pentakosta
Konteks Mazmur 60 adalah ketika Daud memerangi orang Aram-Mesopotamia dan orang Aram-Zoba, dan ketika Yoab pada waktu pulang telah memukul kalah dua belas ribu orang Edom di Lembah Asin (2). Baik Daud maupun Yoab berhasil mengalahkan musuh-musuh mereka. Pada waktu itulah, Daud membuat syair untuk diajarkan kepada umat Israel.

Di awal syair, Daud menekankan bahwa kekalahan Israel sebelumnya bukanlah karena musuh terlalu kuat. Bukan itu. Alasan utama kekalahan Israel adalah karena Allah membiarkan Israel mengalami kekalahan. Allah tidak lagi menjadi Pembela Israel. Sehingga dengan tegas, di awal syairnya, Daud memohon pemulihan dari Allah sendiri (3). Bagi Daud, Israel kalah bukan karena musuh terlalu kuat, dan jika menang pun, bukan karena Israel hebat. Semuanya itu karya Allah semata.

Daud percaya, meski Allah mengizinkan musuh membuat umat-Nya menderita, toh rasa kepemilikan Allah terhadap umat-Nya tidak pernah hilang (9). Terlebih, ketika umat Israel mengakui kesalahannya dan mohon pengampunan-Nya. Dan karena itulah, Daud memohon, ”Berikanlah kepada kami pertolongan terhadap lawan, sebab sia-sia penyelamatan dari manusia” (13).

Permohonan Daud didasari oleh pengakuan bahwa tak ada guna mengharapkan pertolongan manusia. Sebab, kemungkinan besar ada pamrih di balik pertolongan itu, yang malah merugikan diri sendiri. Lagi pula, pertolongan manusia bersifat sementara dan mudah berubah. Kalau hari ini mereka menolong kita, bisa jadi besok mereka lebih suka memikirkan diri mereka sendiri.

Berharap hanya kepada Allah merupakan tindakan jitu karena kasih setia Allah kekal sifatnya. Dia senantiasa mengingat umat-Nya, meski umat sering melupakan-Nya. Ketika kita terus menyandarkan diri kepada kasih setia Allah, dan bukan kepada manusia, maka pertolongan Allah nyata. Daud telah membuktikannya. Bagaimana dengan Anda?

Doa: Tuhan, kuatkanlah percaya kami untuk tetap bersandar hanya kepada-Mu! [YM]
Pdt. Yoel M. Indrasmoro
Scripture Union Indonesia © 2017.