Bergaul Dengan Allah

Kejadian 5
Minggu ke-3 sesudah Paskah
Silsilah keturunan Adam dituturkan secara lengkap dengan usianya. Silsilah ini dimulai dari Adam, tanpa Kain dan Habel, langsung meloncat pada Set (3). Silsilah disebutkan sampai dengan Nuh dan ketiga anaknya (32). Dari daftar silsilah yang ada, Metusalah adalah orang yang berusia paling tua, yaitu 965 tahun (27). Sedangkan yang paling muda adalah Henokh yakni 365 tahun (23). Menariknya adalah ada keterangan tambahan yang menyatakan bahwa Henokh tidak mati, melainkan diangkat oleh Allah (24).
Dalam silsilah Adam ada hal yang menarik terkait dengan istilah gambar dan rupa Allah. Istilah tersebut hanya dikenakan kepada Adam. Sedangkan keturunan Adam disebut dengan gambar dan rupanya, yang merujuk kepada figur Adam. Perbedaan ini tidak membuat keturunan Adam menjadi tidak istimewa. Alkitab mencatat bahwa apa yang terjadi pada Henokh sungguh peristiwa istimewa. Keistimewaan Henokh karena ia tidak mati, melainkan diangkat oleh Allah.
Dalam Alkitab, kematian kerap dianggap sebagai peristiwa negatif. Sebab kematian adalah hukuman Allah bagi Adam dan Hawa (Kej 2:17). Lain halnya dengan Henokh yang tidak mengalami kematian sehingga ia menjadi pribadi yang sangat istimewa dari silsilah keturunan Daud. Kunci keistimewaan Henokh terletak pada hidupnya yang bergaul dengan Allah di sepanjang usianya (24). Sebutan bergaul dengan Allah memperlihatkan kedekatan Henokh dengan Allah. Tidak disebutkan apakah orang lain yang ada dalam silsilah tersebut kurang berhubungan dekat dengan Allah. Tidak pula dinyatakan bagaimana caranya Henokh hidup bergaul dengan Allah. Yang pasti ada relasi istimewa antara Allah dan Henokh.
Seistimewa apa hubungan kita dengan Tuhan? Banyak orang Kristen memperlakukan Tuhan seperti ban serep. Ban serep baru diingat saat dibutuhkan. Jika relasi dengan Tuhan adalah sesuatu yang istimewa, seharusnya kita ingin selalu dekat dengan Tuhan. Relasi istimewa menghasilkan pribadi yang istimewa di mata Tuhan. Maukah kita menjadi pribadi istimewa?
Addi S. Patriabara
Scripture Union Indonesia © 2017.