Tergoda

Kejadian 3:1-24
Minggu ke-3 sesudah Paskah
Keberadaan manusia di Taman Eden tidak berlangsung abadi (24). Manusia tergoda oleh bujuk rayu ular, yang merupakan binatang melata yang paling cerdik (1). Percakapan ular dengan perempuan membuat Hawa dan Adam tergoda untuk makan buah pengetahuan yang baik dan yang jahat (6). Akibat memakan buah itu mereka menjadi malu karena telanjang (7) dan takut berjumpa dengan Tuhan (8). Hukuman pun diberikan karena ketidaksetiaan manusia.
Godaan selalu datang dalam kehidupan. Namun, godaan terbesar berasal dari diri sendiri. Kita bisa menduga buah pohon itu kerap dilirik manusia. Alkitab menyebutkan bahwa buah pohon mengundang daya tarik untuk dimakan (6). Keberadaan pohon itu agaknya semenjak awal menarik perhatian manusia. Boleh dikatakan ular hanya memberikan peneguhan bahwa buah itu memang enak dipandang dan sedap. Tambahan dari ular adalah buah itu memberikan hikmat kebijaksanaan bagi mereka yang memakannya. Manusia tidak tahan menghadapi godaan itu. Mereka makan buah terlarang. Jatuhlah manusia dalam ketidaksetiaan. Dampak pertama yang dirasakan adalah mereka merasa malu karena telanjang. Mereka juga menjadi takut berjumpa dengan Tuhan. Akibat makan buah itu mereka saling menyalahkan. Laki-laki menyalahkan perempuan dan perempuan menyalahkan ular. Tidak ada yang mau bertanggung jawab.
Untuk semua ketidaksetiaan itu, Tuhan memberikan hukuman kepada laki-laki, perempuan, dan juga ular. Hukuman terberat adalah manusia diusir dari Taman Eden dan jauh terpisah dari Tuhan. Kehidupan yang keras dan menyakitkan menjadi konsekuensinya. Terpisah dari Tuhan adalah penderitaan teramat besar. Semua berasal dari ketidakmampuan manusia menahan godaan.
Beragam godaan hadir dalam berbagai bentuk dan cara. Kemampuan bersyukur menjadi kunci melawan godaan. Tuhan mengajak kita bersyukur dalam segala keadaan. Karena itu, kita perlu belajar mencukupkan diri dalam segala berkat yang Tuhan berikan dalam kehidupan kita.
Addi S. Patriabara
Scripture Union Indonesia © 2017.