Bagai kacang lupa kulit, begitu mudahnya seseorang melupakan asal-usulnya dan juga orang lain yang telah memampukannya memperoleh segala keberhasilan seperti saat ini.
Israel sangat menikmati segala kelimpahan yang mereka terima dari TUHAN. Tetapi, mereka lupa diri. Mereka hidup sesukanya serta berbuat keji dengan mengikuti kebiasaan bangsa-bangsa di sekitarnya. TUHAN mengingatkan mereka bahwa sebelumnya Israel bagaikan anak yang dibuang, tidak diinginkan kehadirannya, dibiarkan mati, tidak disayangi oleh siapa pun. Penolakan anak yang baru dilahirkan karena sakit atau alasan jahat lainnya merupakan tradisi pada masa itu dalam kehidupan bangsa di luar Israel. Secara keturunan mereka tidak lagi dipandang sebagai keturunan Abraham, tetapi berdasarkan tindakannya dipandang sebagai keturunan orang Kanaan, Amori dan Het; bangsa-bangsa yang ada di sana sebelum Israel, bangsa kafir yang tidak menyembah TUHAN (1-5; bdk. Ul. 26:5; Yos. 24:14). Tanpa usaha dari pihak Israel, TUHAN memilih dan menjadikan Israel sebagai umat kesayangan-Nya dari antara segala bangsa di muka bumi. Ia mengikat perjanjian dengan mereka dan memberkati mereka dengan segala kelimpahan. Ia memberi mereka kehidupan, bahkan kesuburan. Dalam bagian ini juga dipakai gambaran perkawinan antara Israel sebagai mempelai perempuan dan TUHAN sebagai mempelai laki-laki. TUHAN memberikan segala kemegahan, kekayaan, dan kemasyhuran kepada bangsa Israel (6-14; bdk. Rut 3:9).
TUHAN menyatakan kasih-Nya kepada umat bukan karena apa yang dimiliki oleh umat tersebut. Tidak ada usaha atau pekerjaan baik sama sekali dari pihak umat untuk mendapatkan kasih-Nya. TUHAN ingin umat mengingat masa lalunya dan mematuhi ikatan perjanjian dengan-Nya.
TUHAN telah menyatakan kasih-Nya dan menjadikan kita umat kesayangan-Nya. Jangan lupakan masa lalu kita yang buruk dan tidak layak bagi-Nya! Muliakan Dia sepanjang kehidupan kita! [JH]
Baca Gali Alkitab 5
Yehezkiel 16:1-14
Anugerah Allah dan kelimpahan hidup di Tanah Perjanjian tidak membuat bangsa Israel mensyukuri rahmat-Nya. Mereka lupa diri akan kebaikan Allah atas hidup mereka. Karena itu Allah menolak mereka sebagai umat-Nya dan memberikan hukuman setimpal dengan perbuatan mereka.
Apa saja yang Anda baca?
1. Apa yang dikatakan Allah kepada bangsa Israel melalui nubuat Yehezkiel (1-4)?
2. Apa yang terjadi pada masa lalu bangsa Israel (5)?
3. Apa yang Allah lakukan saat umat-Nya seperti anak yang dibuang (6-7)?
4. Apa yang Allah lakukan terhadap bangsa Israel (8-9)?
5. Apa yang Allah berikan kepada orang-orang Israel (10-12)?
6. Apa tanggapan Allah terhadap kondisi umat-Nya setelah mereka diangkat sebagai milik-Nya (13-14)?
Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Mengapa Allah peduli terhadap bangsa Israel?
2. Apa yang terjadi pada bangsa Israel setelah hidup mereka diberkati Allah?
Apa respons Anda?
1. Tindakan konkret seperti apa yang akan Anda lakukan sekarang?
2. Ucapan syukur apa yang ingin Anda panjatkan kepada-Nya?
Pokok Doa:
Ajari kami untuk hidup kudus di hadapan-Mu agar hidup kami dapat menjadi berkat bagi orang lain.
![](javascript:fbShare("1930505850532426", "http://www.su-indonesia.org/santapanHarian.jsp?santapanHarianId=6947", "Yang+Tidak+Diinginkan", "<p>Bagai kacang lupa kulit, begitu mudahnya seseorang melupakan asal-usulnya dan juga orang lain yang telah memampukannya memperoleh segala keberhasilan seperti saat ini.</p> <p>Israel sangat menikmati segala kelimpahan yang mereka terima dari TUHAN. Tetapi, mereka lupa diri. Mereka hidup sesukanya serta berbuat keji dengan mengikuti kebiasaan bangsa-bangsa di sekitarnya. TUHAN mengingatkan mereka bahwa sebelumnya Israel bagaikan anak yang dibuang, tidak diinginkan kehadirannya, dibiarkan mati, tidak disayangi oleh siapa pun. Penolakan anak yang baru dilahirkan karena sakit atau alasan jahat lainnya merupakan tradisi pada masa itu dalam kehidupan bangsa di luar Israel. Secara keturunan mereka tidak lagi dipandang sebagai keturunan Abraham, tetapi berdasarkan tindakannya dipandang sebagai keturunan orang Kanaan, Amori dan Het; bangsa-bangsa yang ada di sana sebelum Israel, bangsa kafir yang tidak menyembah TUHAN (1-5; bdk. Ul. 26:5; Yos. 24:14). Tanpa usaha dari pihak Israel, TUHAN memilih dan menjadikan Israel sebagai umat kesayangan-Nya dari antara segala bangsa di muka bumi. Ia mengikat perjanjian dengan mereka dan memberkati mereka dengan segala kelimpahan. Ia memberi mereka kehidupan, bahkan kesuburan. Dalam bagian ini juga dipakai gambaran perkawinan antara Israel sebagai mempelai perempuan dan TUHAN sebagai mempelai laki-laki. TUHAN memberikan segala kemegahan, kekayaan, dan kemasyhuran kepada bangsa Israel (6-14; bdk. Rut 3:9).</p> <p>TUHAN menyatakan kasih-Nya kepada umat bukan karena apa yang dimiliki oleh umat tersebut. Tidak ada usaha atau pekerjaan baik sama sekali dari pihak umat untuk mendapatkan kasih-Nya. TUHAN ingin umat mengingat masa lalunya dan mematuhi ikatan perjanjian dengan-Nya.</p> <p>TUHAN telah menyatakan kasih-Nya dan menjadikan kita umat kesayangan-Nya. Jangan lupakan masa lalu kita yang buruk dan tidak layak bagi-Nya! Muliakan Dia sepanjang kehidupan kita! [JH]</p><br> <p><b>Baca Gali Alkitab 5</b></p> <p>Yehezkiel 16:1-14</p> <p>Anugerah Allah dan kelimpahan hidup di Tanah Perjanjian tidak membuat bangsa Israel mensyukuri rahmat-Nya. Mereka lupa diri akan kebaikan Allah atas hidup mereka. Karena itu Allah menolak mereka sebagai umat-Nya dan memberikan hukuman setimpal dengan perbuatan mereka.</p> <p><b>Apa saja yang Anda baca?</b><br>1. Apa yang dikatakan Allah kepada bangsa Israel melalui nubuat Yehezkiel (1-4)?<br>2. Apa yang terjadi pada masa lalu bangsa Israel (5)?<br>3. Apa yang Allah lakukan saat umat-Nya seperti anak yang dibuang (6-7)?<br>4. Apa yang Allah lakukan terhadap bangsa Israel (8-9)?<br>5. Apa yang Allah berikan kepada orang-orang Israel (10-12)?<br>6. Apa tanggapan Allah terhadap kondisi umat-Nya setelah mereka diangkat sebagai milik-Nya (13-14)?</p> <p><b>Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?</b><br>1. Mengapa Allah peduli terhadap bangsa Israel?<br>2. Apa yang terjadi pada bangsa Israel setelah hidup mereka diberkati Allah?</p> <p><b>Apa respons Anda?</b><br>1. Tindakan konkret seperti apa yang akan Anda lakukan sekarang?<br>2. Ucapan syukur apa yang ingin Anda panjatkan kepada-Nya?</p> <p><b>Pokok Doa:</b></p> <p>Ajari kami untuk hidup kudus di hadapan-Mu agar hidup kami dapat menjadi berkat bagi orang lain.</p>", "http://www.su-indonesia.org/images/santapanHarian/6947-t.jpg", 520, 350))
