Menyambut kedatangan

2 Korintus 13:1-13

Dalam kunjungannya yang pertama ke Korintus, Paulus membangun jemaat itu dan tinggal di sana selama satu tahun enam bulan (Kis. 18:11). Kunjungan yang kedua cukup singkat. Dan saat itu, Paulus tengah menyiapkan diri untuk kunjungannya yang ketiga kali.


Dengan mengutip Ulangan 19:15, Paulus ingin mengingatkan jemaat Korintus bahwa kali ini dia datang bagaikan hakim (1-2). Kedatangan Paulus kali ini untuk membuktikan kepada jemaat Korintus mengenai kuasa kerasulan yang ada padanya (3). Mungkin jemaat Korintus melihat Paulus terlihat terlalu lemah sebagai seorang rasul. Namun sama seperti Yesus yang terlihat lemah, tetapi kemudian menunjukkan kuasa-Nya, begitu jugalah Paulus (4). Jemaat Korintus tampaknya mudah terpukau oleh kuasa dan kekuatan, tetapi tidak terkesan dengan kelemahlembutan Kristus. Maka kemudian Paulus menantang mereka untuk menguji diri apakah mereka tetap tegak di dalam iman (5). Tandanya adalah apakah Kristus ada di dalam diri mereka.


Paulus ingin membangun jemaat Korintus menjadi sempurna (9). Mereka memang sudah kaya dalam pengetahuan serta memiliki karunia-karunia rohani (1Kor. 4:7). Namun belum sempurna. Sebab itu, Paulus mendorong mereka untuk mengusahakannya (11).


Orang Korintus menantikan kedatangan Paulus yang ketiga kali dan bertanya-tanya ketika ia tak kunjung datang. Namun Paulus menyatakan bahwa kedatangannya yang ketiga kali akan menjadi sesuatu yang tidak akan mereka lupakan. Pertemuan itu bisa menjadi reuni yang menggembirakan atau bisa juga menjadi sarana untuk menegur mereka bila mereka tidak juga bertobat dari dosa-dosa mereka.


Kita tidak menantikan kedatangan Paulus. Yang kita nantikan adalah kedatangan Yesus yang kedua kali. Tidak semua orang mempersiapkan diri dengan bersungguh-sungguh untuk menyambut kedatangan-Nya. Karena kedatangan-Nya akan menjadi hari penghakiman, maka kita perlu menguji diri apakah saat itu kita akan tetap teguh di dalam iman dan setia melakukan bagian kita.

Scripture Union Indonesia © 2017.