Panggilan beribadah

Mazmur 100

Mazmur 100 dikenal sebagai mazmur panggilan beribadah dan sering digunakan dalam liturgi sebagai salam atau ayat pembukaan. Mazmur syukur dan pujian ini bergerak maju dari panggilan umum untuk semua bangsa (seluruh bumi) untuk beribadah kepada Tuhan menuju pada panggilan khusus kepada mereka yang mau menjadi umat-Nya untuk memasuki ruang ibadah.


Ajakan beribadah di ayat 1-2 dijelaskan dengan alasan beribadah (3).Tuhan adalah Allah yang menjadikan semua bangsa. Mereka kepunyaan Tuhan dan merupakan kawanan domba gembalaan-Nya. Di PL, Israel dijadikan contoh milik Allah yang spesial karena karya pembebasan Allah atas mereka dari perbudakan Mesir. Selain melepaskan mereka dari perbudakan, Allah menuntun mereka dalam perjalanan di padang gurun menuju tanah perjanjian. Tidak aneh penggambaran umat-Nya sebagai domba, dan Allah seperti gembala yang menuntun kepunyaan-Nya memasuki padang rumput permai.


Oleh karena itu, ajakan di ayat 4 juga ditujukan kepada bangsa-bangsa lain tersebut, yaitu untuk ikut bersama Israel memasuki pintu gerbang menuju ruang ibadah. Bersama Israel, bangsa-bangsa lain diundang untuk masuk ke pelataran bait Allah, yang memang disediakan untuk umat awam. Alasan yang diberikan adalah karena Tuhan itu baik.Kebaikan-Nya sudah dialami oleh umat-Nya. Israel telah menjadi contoh kasih setia Tuhan yang tak habis-habisnya.Kebaikan Allah ini juga bisa dialami oleh semua bangsa yang mau menyembah-Nya. Bangsa yang mau menyembah Allah, harus menyembah-Nya sesuai dengan petunjuk firman-Nya, sepadan dengan karakter-Nya yang kudus, tetapi penuh kasih.


Mazmur 100 merupakan mazmur panggilan beribadah, sekaligus pemberitaan kabar baik. Kabar baik bagi semua bangsa, semua manusia, bahwa Allah membuka diri-Nya untuk dikenal dan disembah.

Scripture Union Indonesia © 2017.