Misteri waktu kedatangan-Nya

Matius 24:36-51

Kata "hari" merupakan istilah yang dipakai dalam Perjanjian Lama untuk menyebut hari kedatangan Tuhan untuk menghakimi manusia (Yes. 2:11; Am. 5:18; Mi. 4:6). Dalam konteks yang ditulis oleh Matius, Yesus mengatakan bahwa tidak seorang pun tahu kapan waktunya tiba kecuali Bapa. "Karena sama seperti hari-hari Nuh, demikian juga kelak kedatangan Anak Manusia." Ayat 38-39 dalam teks Yunani merupakan satu kalimat yang panjang yang membandingkan kedatangan banjir pada zaman Nuh dengan kedatangan Anak Manusia. Orang-orang yang tidak naik ke dalam bahtera melanjutkan kehidupan mereka seperti biasa sampai banjir datang tujuh hari sesudah binatang-binatang dan keluarga Nuh naik ke dalam bahtera. Kedatangan Anak Manusia begitu tidak terduga, mengejutkan dan tiba-tiba sama seperti banjir pada zaman Nuh.


Dalam rangkaian peristiwa kedatangan Anak Manusia, akan ada orang-orang yang diangkat dan yang ditinggal. Seumpama para pekerja yang didapati oleh tuannya sedang bekerja itu akan mendatangkan pujian dari tuannya, tetapi pekerja yang didapati sedang menyiksa atau memukuli sesama hamba berarti adalah hamba yang menyalahgunakan milik tuannya. Dengan makan dan minum bersama pemabuk-pemabuk lain hamba tersebut telah memboroskan milik tuannya. Hamba yang demikian akan dihukum yang hebat.


Banyak orang Kristen baik teolog maupun awam mencoba menafsir tentang waktu serta kronologi peristiwa kedatangan Tuhan, tetapi semua penafsiran dan teori yang terbentuk tidak ada yang mencapai final karena memang Allah Bapa sendiri yang mengetahui waktu kedatangan-Nya. Bagi kita masalah "waktu" kedatangan-Nya adalah suatu misteri, karena belum dibukakannya pengetahuan tersebut untuk kita. Namun yang Yesus tekankan dalam konteks ini adalah kesiapan penantian kita akan kedatangan-Nya. Orang yang siap adalah yang hidupnya sejalan dengan kehendak Kristus, di antaranya melakukan tugas yang sudah dipercayakan-Nya pada kita. Semoga kita kedapatan tidak sedang melalaikan tugas-tugas kita.

Scripture Union Indonesia © 2017.