Kalam kekal

Matius 24:29-35

Tanda kedatangan Anak Manusia akan tampak di langit dan semua bangsa akan meratap. Orang-orang yang akan meratap adalah semua suku bangsa atau semua orang di muka bumi yang tidak percaya kepada-Nya. Semua suku bangsa itu akan meratap, mungkin untuk menunjukkan ketakutan akan penghakiman atau penghukuman, bisa juga untuk menunjukkan pertobatan.


Anak Manusia akan datang di atas awan-awan. Awan-awan melambangkan hadirat Allah. Daniel 7:13-14 menceritakan bagaimana Anak Manusia akan datang dan Allah memberi-Nya kuasa untuk memerintah selama-lamanya. "Empat penjuru angin, dari ujung bumi ke ujung langit? merupakan ungkapan yang berarti "semua tempat di muka bumi". Hal itu mencerminkan kenyataan bahwa bumi dan langit kelihatan seolah-olah bertemu di kaki langit. Selain itu pada zaman akhir, teknologi komunikasi sudah begitu canggih sehingga kejadian sekecil apa pun dalam sekejap tersiar ke seluruh dunia. Peristiwa kedatangan Anak Manusia pasti merupakan kejadian fenomenal.


Pohon ara merupakan pohon yang sangat umum dijumpai di Yudea dan Galilea dan musim panas merupakan musim menanam di sana. Buah ara merupakan sumber makanan penting bagi orang Yahudi. Daun-daun pohon ara gugur setiap musim dingin dan mulai tumbuh lagi pada musim semi. Dengan melihat pohon ara, orang-orang akan tahu itu adalah waktu menjelang musim panas. Perumpamaan pohon ara mengajarkan bagaimana melihat dan memahami tanda-tanda yang akan segera nyata.


Tanda-tanda dan perumpamaan yang Yesus ungkapkan memiliki penekanan bahwa "firman-Nya" itu pasti digenapi. Di ayat 35 Yesus hendak mengatakan, "alam semesta tidak akan kekal, namun perkataan-Ku akan kekal". Konteks ini sekaligus menunjukkan bahwa walaupun langit dan bumi akan berlalu, tetapi hal-hal yang telah dikatakan-Nya pasti akan terjadi. Peringatan Yesus harus ditanggapi dengan tetap setia mengikut Dia, serta bertekun dalam melayani-Nya karena penggenapan janji-janji Allah merupakan suatu kepastian.

Scripture Union Indonesia © 2017.