Janji pemulihan

Hosea 14:1-10

Grace in the End" (Anugerah pada akhirnya), adalah judul buku yang membahas sejarah Israel di dalam kitab-kitab sejarah PL. Penulisnya melihat bahwa walaupun Israel terus menerus berdosa, dan Allah berulang kali menghukum bahkan semakin lama semakin dahsyat, yang memuncak pada penghancuran kerajaan utara oleh Asyur, dan pembuangan Yehuda ke Babel, ujungnya adalah pengampunan dan pemulihan umat. Anugerah Allah tetap dinyatakan setelah hukuman dahsyat dijatuhkan.


Hosea mengakhiri rangkaian khotbahnya (ps. 4-14) dengan panggilan pertobatan kepada Israel. Umat Israel tidak dapat menyelamatkan diri sendiri ataupun berharap pada pihak lain. Berhala atau dewa-dewi bangsa lain tidak dapat menolong mereka. Hanya Allah yang dapat memulihkan keadaan mereka. Namun mereka harus merendahkan diri kepada-Nya. Karena pada dasarnya Allah mengasihi mereka. Penghukuman keras bukan untuk membinasakan melainkan untuk membawa mereka kembali kepada-Nya.


Pemulihan yang akan Tuhan lakukan digambarkan sebagai penyuburan kembali tanah pertanian mereka yang dulu tandus sebagai akibat kesalahan mereka. Mereka akan bertumbuh dan berbuah atau berbunga. Gambaran indah ini mengingatkan kita akan Mazmur 1. Pemazmur menyatakan keyakinan akan umat Tuhan yang hidup menjauh dari dosa dan mendekat kepada Tuhan. Mereka akan berbahagia dan sukses menghasilkan buah yang berkenan kepada Tuhan. Itu yang akan dialami Israel saat mereka dipulihkan.


Kitab ini ditutup dengan nasihat hikmat (10). Kita perlu meminta hikmat dari Tuhan untuk mengerti pesan Allah yang keras ini. Sehingga kita dapat mengaplikasikannya dalam hidup kita dan menjadikannya acuan untuk memperbaiki diri dari hidup yang berdosa. Menarik di sini lawan orang benar bukan orang jahat, tetapi pemberontak. Masalah pada umat Israel bukan mereka tidak mengenal Allah melainkan menolak tunduk kepada-Nya. Kiranya kita pun sadar dan membuang jiwa memberontak kita kepada-Nya.

Scripture Union Indonesia © 2017.