Iman, harap, dan kasih

1Korintus 13:13

Bagaimana penilaian Anda tentang kualitas iman, harap, dan kasih
kebanyakan orang Kristen yang Anda kenal? Semisal saudara seiman
di gereja atau di kantor Anda? Atau di antara teman sekelompok
persekutuan doa atau kelompok pembinaan Anda? Atau supaya lebih
spesifik, bagaimana kualitas iman, harap, dan kasih Anda sendiri
kepada Tuhan?


Ya, Anda benar. Bahkan di antara orang yang kelihatannya begitu
bergairah dalam hal-hal rohani, ternyata kualitas iman, harap,
dan kasih bisa sedemikian rendahnya. Kehidupan orang Kristen di
Korintus inilah contoh paling jelas. Meskipun jika kita
perhatikan beberapa peringatan Tuhan Yesus, Paulus, Petrus,
Yakobus, dan Yohanes, ternyata cukup banyak orang Kristen yang
harus diingatkan lagi agar prima dalam iman, harap, dan kasih
mereka (lihat misalnya: Luk. 18:8; 1Ptr. 1:13; Why. 2:4). Aktif
dalam pelayanan, berhasrat menerima bermacam karunia rohani,
tidak menjamin bahwa ketiga kebajikan rohani ini pasti baik
adanya. Bahkan lebih jauh lagi tidak saja ketiga kebajikan
teologis ini mutlak merupakan realitas yang Allah ingin lihat
dalam hidup kita; ketiga hal ini pada asal dan akhirnya bertumpu
pada kualitas kasih kita kepada Allah!


Bagaimana memastikan agar kita memiliki trio iman Kristen ini secara
prima? Jawabnya sederhana, tetapi tak boleh kita sepelekan.
Milikilah hubungan dan kehidupan terfokus jelas pada dasar iman,
sumber pengharapan, sumber serta tujuan kasih kita, yaitu Yesus
Kristus sendiri. Iman kita kuat bukan karena kapasitas alami
kita, melainkan karena sang dasar iman memang layak diimani dan
terus menerus mengisikan kehidupan iman kita dengan realitas
yang menyegarkan iman. Pengharapan kita kokoh bahkan di tengah
gelombang dan goncangan berbagai kesukaran hidup, sebab melalui
Roh-Nya Ia terus menerus memberi daya baru agar kita boleh
"berharap dalam kondisi tanpa harapan sekalipun." Kasih kita pun
akan bergelora dengan nyala yang makin hari makin hangat sebab
kasih-Nya sendiri yang membangkitkan respons nyala cinta kita
itu. Dan dengan terus menerus berpaut kepada-Nya, iman, harap,
dan kasih kita akan penuh dinamika sampai kekal nanti.

Scripture Union Indonesia © 2017.