Mempersiapkan murid Tuhan

Matius 17:14-27

Ada saat untuk menikmati persekutuan yang indah dengan Yesus, dan
waktu seperti itu memang kita butuhkan. Namun ada saat untuk
kembali pada tugas dan tanggung jawab kita sebagai utusan Allah
di dalam dunia ini. Yesus pun demikian. Dalam transfigurasi, Ia
sedemikian dekat dengan para hamba Tuhan PL dan dengan Bapa.
Namun masih ada tugas yang harus Ia selesaikan di dunia ini.
Tugas mempersiapkan para murid untuk meneruskan pelayanan-Nya.


Para murid ternyata memiliki iman yang sangat kecil. Ternyata mereka
tidak sanggup menyatakan otoritas Allah yang sudah diberikan
kepada mereka (lih. 10:1) untuk menyembuhkan seorang muda yang
sakit ayan. Padahal iman sekecil biji sesawi sudah cukup bagi
mereka untuk dapat melakukan perkara besar (ayat 20). Ternyata
memang ada hal-hal khusus yang harus dipelajari dalam rangka
mendemonstrasikan kuasa Kristus dalam dunia ini (ayat 21).


Para murid belum mengerti akan misi Guru mereka untuk mati demi
menebus manusia berdosa. Juga bahwa kematian-Nya itu bersifat
sementara, kemudian Ia akan bangkit dalam kemuliaan dan
kemenangan oleh kuasa Bapa dan Diri-Nya sendiri (bdk. Yoh.
10:17-18). Itu sebabnya mereka sangat sedih mendengar
pemberitahuan Yesus tersebut (ayat 23b).


Sebenarnya secara prinsip Yesus tidak perlu membayar pajak Bait
Allah (ayat 26) karena bukankah Dia Sang Bait Allah
sesungguhnya? Namun sebagai warga Yahudi, Yesus memberikan
teladan kepada para murid dan juga kita dengan tunduk pada
aturan hukum Taurat (Kel. 30:13). Prinsipnya jangan sampai kita
menjadi batu sandungan hanya karena mempertahankan hak. Para
murid dan juga kita dapat belajar bahwa dalam pelayanan kita,
menyangkal diri termasuk menyangkal hak-hak kita perlu dilakukan
dalam kerangka yang lebih luas, yaitu pengembangan Kerajaan
Sorga.


Mari berguru pada Sang Guru Agung dan menjadi murid yang meneladani
Dia sehingga pelayanan kita pun menjadi berkat untuk sesama.

Scripture Union Indonesia © 2017.