Mengenal siapakah Yesus

Matius 16:13-20

Menjelang kesengsaraan-Nya di Yerusalem, Yesus ingin memastikan
pengenalan para murid terhadap Dia. Oleh karena itu, Yesus
membawa mereka ke Kaisarea Filipi, yang kebanyakan penduduknya
adalah nonYahudi. Dalam suasana tenang, karena terhindar dari
gangguan yang selama itu terjadi, tentu murid-murid dapat
berpikir jernih.


Pengenalan banyak orang pada Yesus beraneka ragam. Mereka pada
umumnya berpegang pada pengamatan lahiriah. Maka ada yang
melihat Yesus sebagai sosok nabi seperti Elia atau Yeremia. Ada
juga yang menghubungkan-Nya dengan Yohanes pembaptis. Matius
sendiri mencatat bahwa Herodes mengira Yesus adalah jelmaan
Yohanes yang ia telah penggal kepalanya (ayat 14:2).


Oleh karena anugerah Allah, Petrus mewakili para murid dapat
mengenal secara tepat siapa Yesus. Pengenalan Petrus bahwa Yesus
adalah Mesias, menurut Yesus sendiri merupakan penyataan Allah
Bapa (ayat 17). Yesus sendiri adalah inkarnasi Allah sepenuhnya.
Jadi Petrus dan para murid dapat mengenal Yesus sebagai Anak
Allah oleh sebab ada relasi yang hidup dengan Sang Anak Allah
sendiri.


Kepada mereka yang sudah memiliki pengenalan sejati tersebut, Yesus
menaruh tanggung jawab untuk mengelola jemaat yang akan Dia
dirikan. Merekalah yang dipercayakan memegang kunci Kerajaan
Sorga. Siapa yang bisa menjadi jemaat Kristus? Mereka yang
memiliki pengenalan yang sama dengan pengenalan para murid.
Pengenalan yang hanya bisa diperoleh oleh karena anugerah Bapa
dan perjumpaan pribadi dengan Sang Anak Allah.


Pada zaman sekarang ini, banyak orang mengenal Yesus hanya sebagai
seorang tokoh agama, salah satu pendiri agama, guru agung,
pembuat mukjizat, atau manusia biasa saja. Dengan anugerah
Tuhan, kita boleh mengenal Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat
kita. Biarlah pengenalan kita semakin bertumbuh melalui
pembacaan dan perenungan firman Tuhan, serta melalui persekutuan
pribadi dengan Dia.

Scripture Union Indonesia © 2017.