Cara Allah memang unik

Lukas 7:18-35

Kecewa dan ragu? Mungkin itu yang ada dalam benak Yohanes. Ketika di
penjara, ia tidak melihat dan mendengar Yesus berperilaku seperti
Mesias yang dinubuatkannya (3:15-17). Yesuskah Mesias itu (7:19)?


Pertama, jawaban Yesus tegas mengutip Nabi Yesaya (22)! Memang
bayangan Mesianik yang politis dan keras tidak ada sama sekali
pada sosok Yesus, namun justru itulah keunikan cara Allah yang
tidak boleh diragukan. Bagi orang tidak beriman hal itu
mengecewakan (dalam bhs. Yunani: skandalon, berarti batu
sandungan) (23). Yesus menantang Yohanes untuk memercayai cara
Allah berkarya.


Kedua, Yesus membandingkan kemuliaan pelayanan Yohanes dengan
diri-Nya. Pelayanan Yohanes memang luar biasa. Dia adalah
pendahulu yang mempersiapkan jalan bagi kedatangan Mesias dan
memperkenalkan Mesias kepada umat (Kel. 23:20). Ia juga adalah
nabi Allah yang mempersiapkan umat bertemu dengan Mesias (Mal.
3:1). Namun, Mesias yang datang jauh lebih mulia dan dahsyat
pelayanan-Nya dibandingkan dengan Yohanes (Luk. 7:28). Pelayanan
Mesias adalah penyucian dan penyelamatan orang berdosa.
Sayangnya, pelayanan Yesus ini diterima hanya oleh para pemungut
cukai dan orang berdosa lainnya, sedangkan para pemimpin agama
justru menolaknya, sama seperti mereka menolak pelayanan Yohanes
(29-30). Mereka yang menolak ini sesungguhnya menolak untuk
mengambil komitmen apapun terhadap rencana dan karya Tuhan, baik
melalui Yohanes, apalagi melalui Yesus (31-35).


Cara Allah dalam tindakan penyelamatan-Nya sering tidak terduga dan
memang tidak konvensional, namun pasti tepat sasaran. Kita
dipanggil terlibat dalam pelayanan dengan belajar menyesuaikan
diri dengan kreativitas-Nya serta percaya bahwa rencana-Nya
paling baik dan pasti berhasil.


Renungkan: Manusia melihat keterbatasannya. Allah dapat
memakai manusia menembus batas-batas tersebut.

Scripture Union Indonesia © 2017.