Status dan kondisi

Roma 8:9-17

Seperti halnya hanya ada dua status, demikian pula hanya ada dua
kemungkinan keadaan hidup seseorang. Entah orang berstatus milik
Kristus dan itu pasti tercermin dalam keadaan nyata kehidupannya, atau
orang yang keadaan hidupnya tetap tidak beres yang menyatakan bahwa
statusnya belum diperbarui oleh Kristus. Roh yang kudus dan daging
yang bersifat dosa tidak mungkin berdamai. Jadi, kondisi hidup kita
adalah tanda bagaimana status rohani kita sesungguhnya.


Orang yang memiliki Roh Kristus dalam hatinya bukan saja berstatus
dibenarkan, tapi juga berstatus baru diangkat menjadi anak Allah (13-
15). Dengan status anak Allah ini, orang percaya dimungkinkan menyeru
Allah sebagai Bapa. Roh Allah sendiri menyaksikan dalam hati orang
percaya kesungguhan fakta pengangkatannya menjadi anak Allah (16).
Paulus di sini menggunakan kata "menyeru" bukan sekadar memanggil. Ia
menunjuk kepada pengalaman atau saat orang berteriak dengan penuh
keyakinan dari kebutuhan jiwa terdalam kepada Allah. Ini bisa
merupakan pengalaman dramatis ketika kita pertama kali beriman dan
bertobat, yang disusul oleh penghayatan seterusnya hubungan yang dalam
dan hangat orang percaya dengan Bapanya di surga.


Status menjadi anak angkat Allah ini pun akan tercermin di dalam
keadaan nyata. Bukan saja orang percaya akan diberikan keberanian iman
untuk meyakini Allah sebagai Bapa dan Kristus sebagai Anak. Orang
percaya juga akan mengalami keadaan rohani yang akrab dengan Allah.
Keakraban ini akan terpantul nyata dalam kehidupan doanya, dalam
sikapnya merenungkan firman Tuhan, dalam ibadahnya mengasihi Allah,
dalam ketekunannya mencari kehendak-Nya, menjauhi dosa, serta
menikmati pengharapan surgawi, dsb.


Respons: Bersyukur atas kasih karunia yang menjadikan kita
anak Allah. Mintalah tuntunan Roh Allah yang berkenan tinggal di dalam
hidup kita.

Scripture Union Indonesia © 2017.