Status diikuti kondisi

Roma 8:1-8

Anda dinyatakan tidak bersalah, Anda bebas!" Apa arti perkataan itu
bagi Anda bila Anda sebelumnya didakwa dan diancam hukuman mati?
Perkataan seperti itulah yang tampaknya ditujukan kepada orang percaya
(1). Bebas dari hukuman memang sangat berarti, tetapi tidak terlalu
berguna apabila orang yang bersangkutan tidak mengalami perubahan
lain. Allah tidak hanya membenarkan orang-orang yang percaya kepada-
Nya. Ia juga melepaskan orang beriman dari perbudakan dosa membelit
dan menghasilkan maut (26, 3). Kuasa dosa yang memperbudak manusia
telah dipatahkan dan pemerintahan Allah dalam hidup orang percaya
telah dimulai.


Fakta itu membuat orang percaya memiliki status dan kondisi baru.
Orang beriman kini hidup menurut Roh (3-4). Kekuatan terdalam yang
menggerakkan sikap dan perilaku orang beriman bukan lagi sifat dosa,
tetapi sifat baru dari Roh Allah. Orang percaya hidup secara aktif
dengan takluk kepada hukum Allah, mencari hal-hal yang berkenan kepada
Allah, dan tidak lagi menginginkan sesuatu yang bertentangan dengan
kehendak Allah. Karakter adalah bukti bahwa seseorang sungguh sudah
diperbarui Roh.


Berbeda dengan orang yang tanpa Kristus hidup menurut daging. Akibat
dari hidup mengikuti dorongan dosa adalah maut karena selalu
bertentangan dengan Allah. Sifat dosa muncul bukan hanya karena
pengaruh lingkungan atau godaan hidup, tetapi karena memang itulah
yang mengendalikan hidupnya. Orang yang hidup menurut daging adalah
lawan Allah karena tidak tunduk pada hukum Allah (6-8). Kita hidup
menurut daging sampai Yesus menawarkan keselamatan. Saat kita terima
tawaran-Nya, kita jadi pengikut-Nya, maka kita harus memusatkan hidup
pada Allah.


Ingatlah: Kita harus menomorsatukan kehendak Allah dalam
setiap pilihan yang kita ambil. Ini tidak akan selalu mudah.
Bergantunglah pada Roh Kudus agar kita hidup menurut Roh bukan menurut
daging.

Scripture Union Indonesia © 2017.