Firman dan doa

Mazmur 119:133-154

Saat krisis menimpa kehidupan anak-anak Tuhan, apakah yang mampu
menopang mereka agar tetap tegar beriman? Hanya kehidupan doa dan
firman yang disiplin dapat memberi topangan yang kokoh konsisten. Doa
menghasilkan kekuatan untuk bertahan, sedangkan firman menjadi pedoman
bagaimana menghadapi kesulitan dan menang terhadapnya.


Krisis terberat tentu saja ketika kita menghadapi penghujatan
terhadap firman Tuhan (136, 150). Serangan terhadap firman Tuhan sama
saja dengan upaya menggoncang sendi-sendi keimanan itu sendiri.
Padahal firman Tuhanlah yang menopang kehidupan anak Tuhan dan
membuatnya bersukacita serta penuh pengharapan untuk dapat
menanggulangi berbagai krisis (137-144). Oleh karena itu, marilah kita
belajar untuk memanjatkan doa-doa permohonan kita kepada Tuhan agar
kita terus menerima firman Tuhan yang menopang hidup kita (133-135).
Marilah kita nyatakan tekad untuk lebih sungguh-sungguh menerapkan
setiap perintah-Nya dalam hidup ini (145-149). Kita harus memanjatkan
doa demikian dengan keyakinan penuh bahwa Tuhan dapat diandalkan (153-
154) dan segala firman-Nya tak pernah gagal (151-152).


Teladan pemazmur ketika krisis melanda patut kita tiru. Semakin
keadaan sulit, semakin kita perlu bergiat mencari hadirat Tuhan dalam
doa dan firman (147-148). Marilah kita memeriksa diri kita masing-
masing. Seberapa disiplinkah kita menjalankan waktu teduh? Janganlah
menunggu krisis melanda baru mencari pegangan pada Tuhan lewat doa dan
firman. Bentuklah kebiasaan dan pola yang teratur tiap-tiap hari untuk
menghampiri takhta-Nya secara pribadi maupun dalam persekutuan sesama
umat Tuhan.


Renungkan: Kekuatan dan kemenangan melawan krisis sehebat apa
pun tidak akan didapat dari usaha sendiri, melainkan dari Tuhan lewat
kehidupan dan doa dan firman sehat.

Scripture Union Indonesia © 2017.