Menderita karena firman

Mazmur 119:67-88

Mengapa orang Kristen menderita? Ada banyak alasan, namun dari
perikop ini kita bisa melihat dua macam penderitaan yang dikaitkan
dengan firman Tuhan.


Pertama, penderitaan sebagai akibat proses pembelajaran firman (67).
Menurut 2Tim. 3:16 salah satu manfaat firman dalam rangka mendidik
orang dalam kebenaran adalah dengan menyatakan kesalahan orang
tersebut. Mengapa firman menyingkapkan kesalahan? Apa maksud dan
tujuan dari pengalaman menyakitkan tersebut? Pemazmur yakin bahwa
Tuhan sedang mengajarkan dirinya agar hidup dalam kebenaran, serta
berpegang teguh pada firman-Nya. Allah tegas. Ia akan mengizinkan
penderitaan menerpa orang percaya ketika orang percaya bermain-main
dengan hal-hal yang tidak benar. Tuhan baik. Ia berbuat demikian
karena menginginkan yang terbaik bagi anak-anak-Nya (68, 75). Melalui
penindasan, diharapkan anak-anak Tuhan sadar kesalahan mereka sehingga
mereka bertobat dan belajar taat kepada firman-Nya (71).


Kedua, penderitaan sebagai bagian proses pikul salib (69).
Penderitaan ini justru terjadi karena taat firman, yang mengakibatkan
diri dibenci dan dikucilkan oleh dunia ini (78, 83, 85). Derita karena
kebenaran memang berat, tetapi menguatkan. Dalam penderitaan, rohani
dan iman kita bertumbuh dengan pengharapan yang membuat kita makin
menantikan saat Tuhan menolong. Kita tidak hanya berharap Ia melegakan
penderitaan, tetapi jaya menegakkan kebenaran serta menghukum pihak
yang bersalah (81-84). Penderitaan karena taat firman sesungguhnya
menempa anak-anak Tuhan menjadi lebih kuat serta lebih menjunjung
Allah dan firman-Nya. Sebenarnya kedua macam penderitaan itu, Tuhan
izinkan terjadi dalam hidup kita karena Dia mengasihi kita dan
menginginkan kita semakin bersinar dalam karakter Ilahi.


Camkan: Firman Tuhan mengikis habis semua karakter buruk kita
dan menopang iman kita menuju kesempurnaan.

Scripture Union Indonesia © 2017.