Jangan tolak kebenaran!

Yohanes 8:30-47

Perkataan Yesus adalah kebenaran, sehingga banyak orang percaya
kepada-Nya (ayat 30). Namun, kepercayaan mereka baru sebatas
pengetahuan dan belum ada komitmen. Jika mereka sungguh percaya
dan memercayakan diri kepada Tuhan Yesus barulah mereka merdeka
dari dosa (ayat 31-32).


Berdasarkan pemahaman fakta jati diri mereka sebagai keturunan
Abraham, mereka memprotes ucapan Yesus bahwa mereka perlu
kebenaran yang memerdekakan. Sebab meski dijajah Roma mereka tetap
merasa merdeka. Namun, yang Yesus maksud adalah penjajahan dosa
yang tidak dapat dilawan dengan cara apa pun termasuk dengan
keyakinan jati diri. Dosa membuat siapa pun tak terkecuali orang
Yahudi sejati menjadi terasing dari Allah (ayat 35: tidak tinggal
di dalam rumah). Hanya Yesus yang dapat memberi mereka hubungan
serasi dengan Allah dan menjadikan mereka anak-anak Abraham (ayat
36). Bukti bahwa mereka belum sungguh-sungguh percaya kepada Yesus
adalah mereka masih mengerjakan pekerjaan-pekerjaan "bapa" mereka
(ayat 38). Mereka hendak membunuh Yesus (ayat 37). Itu bukan
pekerjaan kebenaran melainkan pekerjaan dosa (ayat 39-40). Mereka
bukan anak-anak Allah karena kasih Allah tidak ada pada mereka
(ayat 42-43). Jika mereka anak Allah, mereka pasti mengasihi Allah
dan mengasihi Yesus. Faktanya mereka memiliki tanda-tanda
pekerjaan Iblis, yaitu kebencian, hasrat membunuh, dan mendustai
diri sendiri (ayat 44-46). Mereka adalah anak-anak Iblis. Terlebih
lagi, sesudah Yesus membukakan semua fakta ini mereka tetap tidak
percaya dan tidak mendengarkan firman-Nya (ayat 46-49).


Menjadi Kristen berarti harus memercayakan diri penuh kepada Yesus
yang diutus Allah untuk memerdekakan kita dari dosa. Berkeras pada
keinginan, pengertian, dan cara kita sendiri membuktikan kita
masih menjadi hamba dosa, milik Iblis. Siapa menjadi milik Yesus,
pasti mengasihi Allah dan Yesus serta mau taat pada firman-Nya.


Renungkan: Siapakah "bapa" Anda sesungguhnya, Allah atau Iblis, akan
tampak dari perbuatan-perbuatan Anda!

Scripture Union Indonesia © 2017.