Dibabat malah merambat

Keluaran 1:1-22


Sudah jatuh tertimpa tangga. Ini adalah gambaran orang yang
ditimpa malapetaka beruntun. Tepatkah pepatah ini dikenakan
kepada Israel? Tinggal di negeri asing, diperbudak dengan kerja
paksa, sekarang bayi-bayi lelakinya harus dibunuh.


Pembacaan menyeluruh terhadap nas ini justru memperlihatkan anugerah
Allah yang tetap memelihara Israel. Anugerah itu nampak dari
penggenapan janji-Nya kepada Abraham bahwa Israel akan menjadi
bangsa yang besar (ayat 7). Upaya raja Mesir untuk menghancurkan
mereka melalui perbudakan tidak berhasil, bangsa Israel tetap
semakin berkembang (ayat 8-14). Upaya kejam membunuh bayi lelaki
yang baru lahir pun tidak mampu menghambat pertumbuhan umat
Allah ini. Allah memakai dua bidan Mesir untuk menyelamatkan
bayi-bayi itu (ayat 15-21). Umat Allah semakin bertambah
berlipat ganda. Sekeras dan sekeji apa pun musuh Israel mau
memusnahkan mereka, tangan Allah melindungi mereka.


Nas kita hari ini ditutup dengan satu lagi upaya Firaun untuk
membinasakan Mesir (ayat 22). Akankah ia berhasil? Jawaban iman
Israel seharusnya: "tidak!" karena Allah pun akan sekali lagi
bertindak dalam kasih karunia. Allah justru memakai kejadian ini
untuk membangkitkan seorang pembebas bagi umat yang sedang
tertindas ini (pasal 2).


Allah yang sama yang memelihara umat-Nya pada masa lampau juga
peduli dan memperhatikan kita, umat Allah masa kini. IMB gereja
boleh dipersulit; kebijakan pendidikan Kristen bisa dijegal;
Gereja dapat dirusak, ditutup, bahkan dibakar; orang Kristen
mungkin diteror, dianiaya, bahkan dibunuh. Namun, Kerajaan Allah
tidak dapat dimusnahkan. Tuhan tetap menopang umat-Nya. Iman
Kristen sejati tidak akan luntur karena tekanan dan
penganiayaan, malah bertumbuh dan menghasilkan buah berlipat
ganda.


Renungkan:
Kekuatan destruktif yang berasal dari musuh-musuh Tuhan tidak
akan mungkin dapat mengatasi kekuatan konstruktif rencana Allah.

Scripture Union Indonesia © 2017.