Kebangkitan menyatakan otoritas-Nya

Matius 28:1-20


Titik pusat iman Kristen ada pada kebangkitan Tuhan Yesus. Itu
sebabnya setiap Injil mencatat peristiwa ini sebagai klimaks.
Para penulis Injil menjadikan kebangkitan Yesus sebagai acuan
bagi pertumbuhan gereja.


Mengapa kebangkitan Tuhan Yesus begitu penting? Karena kebangkitan
Tuhan Yesus sekaligus menjadi isi misi Kristen, kuasa yang
mendorong misi, dan jaminan janji penyertaan yang pasti (ayat
18-20). Pertama, kebangkitan Tuhan Yesus adalah isi misi
Kristen. Kabar baik yang harus disampaikan para wanita kepada
para murid dan nanti yang akan disampaikan para murid kepada
dunia ini adalah "Kristus sudah bangkit!" (ayat 6-7,19). Kabar
baik ini akan memerdekakan. Kebangkitan-Nya memberikan kuasa
untuk hidup sebagai murid Tuhan (ayat 20a).


Kedua, kebangkitan Tuhan Yesus membuktikan otoritas-Nya sebagai Anak
Allah. Para wanita yang bertemu pertama kali dengan Dia yang
sudah bangkit dan para murid lainnya yang kemudian berjumpa
dengan-Nya di Galilea, tersungkur menyembah Dia (ayat 9,17).
Sikap ini serasi dengan klaim Tuhan Yesus tentang otoritas-Nya
(ayat 18). Dia sungguh Anak Allah! Ketiga, kebangkitan Tuhan
Yesus menjadi jaminan bagi penggenapan janji-Nya kepada para
murid untuk menyertai mereka senantiasa (ayat 20b).


Kita menjadi orang beriman, Gereja hadir di tengah-tengah dunia
karena dan untuk Tuhan Yesus. Orang Kristen dan Gereja ada bukan
saja untuk menikmati keselamatan dari Tuhan Yesus, melainkan
menjadi saksi-saksi Kristus. Tugas kesaksian itu mengandung tiga
sifat. Pertama, bersifat universal mencakup semua orang (ayat
19). Kedua, bersifat pemuridan membimbing orang masuk ke dalam
seluruh pengajaran Yesus. Ketiga, bersifat membentuk keumatan
melalui baptisan. Memiliki tiga ciri misi ini adalah tanda
kesejatian kehidupan Kristen dan Gereja.


Camkan:
Jangan puas bahwa kita telah selamat. Milikilah dorongan kuat
untuk bersaksi bagi Kristus.

Scripture Union Indonesia © 2017.