Mengatasi ragu dan bimbang.

Matius 11:1-15

Yohanes pembaptis dipenjarakan karena berani menegur Herodes
Antipas yang menikahi istri saudaranya. Dari penjara Yohanes
mengutus murid-muridnya untuk bertanya kepada Yesus (ayat 3).
Bimbang dan ragukah ia kini? Bukankah ia pelopor dalam
pemberitaan tentang Yesus? Tampaknya Yohanes bukan sekadar
menyampaikan pertanyaannya pribadi (Perhatikan bentuk jamak
`kami' dalam ayat 3). Ia dan para muridnya butuh kepastian bahwa
Yesus sungguh adalah Mesias yang mereka nanti-nantikan. Yohanes
ingin Yesus memberi bukti jelas melalui perkataan dan perbuatan
Yesus bahwa kesaksian Yohanes selama ini tentang Yesus benar.
Bagaimana Yesus mengatasi keraguan itu?


Pertama, Yesus menunjuk pada demonstrasi nyata kuasa Allah dalam
pelayanan-Nya. Pelayanan Yesus mengokohkan kesaksian Yohanes
selama ini tentang Dia. Kedua, ucapan Yesus itu menunjuk kepada
Yesaya 35:5-6; 61:1. Yesus adalah penggenap nubuat Yesaya. Orang
buta melihat, orang lumpuh berjalan, merupakan petunjuk bahwa
Roh Allah bekerja dalam dan melalui diri Yesus. Ini tanda
kehadiran Allah di dunia. Ketiga, Yesus menunjuk pada nubuatan
Maleakhi tentang peran Yohanes (ayat 10). Yesus mengakui
pentingnya pelayanan Yohanes (ayat 11a). Posisi Yohanes
pembaptis adalah seperti titik temu PL dan PB. Karena itu di
antara segala nabi, ia yang terbesar. Namun, karena orang masuk
surga melalui Yesus bukan melalui PL, yang terkecil dalam surga
pun menjadi lebih besar daripada Yohanes (ayat 11b).


Pelayanan dan pergumulan Yohanes menunjukkan keutamaan Yesus.
Tatkala keraguan muncul, Yesus tidak tinggal diam. Ia tidak
ingin orang terus ragu tentang Dia. Karya Yesus, kesaksian
firman tentang Yesus, dan perlakuan kasih Yesus akan menguatkan
iman dan pengharapan yang tergoyah.


Responsku:
Yesus, firman tentang Yesus, karya Yesus untukku, dan firman-Nya
kepadaku, ingin kupegang teguh sepanjang jalan imanku.

Scripture Union Indonesia © 2017.