Sang Mesias.

Matius 9:18-34

Mesias yang diharapkan orang Yahudi adalah seorang yang akan
membebaskan mereka dari penindasan pemerintahan Romawi. Namun,
bukan seperti itu gambaran yang dipaparkan Matius.


Bagi Matius, Mesias mempunyai kuasa atas hidup dan matinya manusia.
Kuasa itu tampak pada Tuhan Yesus ketika Ia menyembuhkan wanita
yang sudah dua belas tahun mengalami pendarahan dan
membangkitkan anak kepala rumah ibadat (ayat 18-25). Mereka
sama-sama datang kepada Tuhan Yesus dan mendapat pertolongan.
Tuhan Yesus berkuasa atas kematian dan penyakit yang 12 tahun
tidak tersembuhkan. Ini membuktikan bahwa Dia adalah Mesias yang
mereka tunggu.


Ironis sekali karena yang merespons dan mengakui Tuhan Yesus sebagai
Anak Daud (gelar untuk Mesias) adalah dua orang buta yang tidak
bisa melihat perbuatan mukjizat-Nya itu (ayat 27-31). Ketika
Tuhan Yesus mengusir setan dari seorang bisu, orang banyak
menjadi heran. Sebaliknya, orang Farisi justru beranggapan bahwa
Ia mengusir setan dengan kuasa penghulu setan (ayat 32-34).
Orang Yahudi percaya setan yang merasuk dalam diri seseorang
harus diusir oleh setan yang lebih berkuasa. Oleh karena itu,
mereka sama sekali tidak mengakui Yesus sebagai Sang Mesias yang
mereka tunggu-tunggu.


Lewat iman kepala rumah ibadat, perempuan yang sakit pendarahan,
orang buta, serta sahabat-sahabat si bisu, kita dapat melihat
tindakan iman yang menyebabkan mereka menikmati anugerah Tuhan
Yesus. Mereka percaya akan kemahakuasaan Tuhan Yesus untuk
memulihkan penderitaan yang mereka alami. Dia adalah Tuhan yang
hidup dan berkuasa, yang membuat iman kita kepada-Nya tidak
sia-sia. Beriman dan berharap penuh kepada-Nya adalah kunci
kemenangan kita.


Responsku:
Aku akan menanggalkan ketidakpercayaanku serta memusatkan
hidupku hanya kepada Dia.

Scripture Union Indonesia © 2017.