Pemberian terbaik.

Kisah Para Rasul 3:1-10
Minggu ke-1 sesudah Pentakosta

Apa hal terbaik yang pernah Anda berikan kepada orang-orang yang
Anda kasihi? Orang paling malang di dunia adalah orang yang
menjawab pertanyaan ini dengan serangkaian daftar benda-benda.
Padahal, hal-hal yang berkesan biasa justru adalah yang paling
berharga, misal teguran penuh kasih, kasih sayang dalam berbagai
ekspresinya, dll.


Si orang lumpuh mendapatkan suatu pemberian yang lebih dari yang ia
harapkan. Bukan uang sedekah dari Petrus dan Yohanes, tetapi
kesembuhan dari kelumpuhannya dalam kuasa Yesus Kristus, dan
yang terpenting kesempatan untuk mendengar berita Injil serta
memuliakan Allah. Kisah penyembuhan dirinya menjadi satu batu
loncatan bagi rangkaian peristiwa berikutnya: pemberitaan Injil
dan pertambahan jumlah orang percaya, penghambatan dan peneguhan
yang menguatkan dari Allah (Kis. 3:1-4:31). Menjadi bagian dari
rangkaian peristiwa ini jelas lebih berharga daripada
mendapatkan nafkah sehari.


Beberapa hal yang dilakukan oleh si orang lumpuh patut kita jadikan
teladan. Pertama, hal pertama yang ia lakukan adalah memuji-muji
Allah bahkan dalam cara yang sangat ekspresif, karena kesembuhan
yang ia alami (ayat 8). Kedua, ucapan syukur dan luapan
kegembiraan yang diekspresikannya itu dilakukannya di depan
banyak orang. Hal ini adalah sesuatu yang positif karena sangat
banyak orang menyaksikan ini dan menjadi takjub karenanya (ayat
9-10). Semua ini layak kita teladani, karena kita telah menerima
dari Allah sesuatu yang lebih besar, lebih indah, dan lebih
membahayakan dari yang dapat kita bayangkan sebelumnya:
keselamatan di dalam Anak-Nya Tuhan Yesus Kristus.


Renungkan:
Keselamatan dan panggilan pelayanan kita adalah pemberian Allah
paling berharga yang tidak pernah kita harapkan sebelumnya.
Nyatakan syukur Anda melalui tindakan selalu bersaksi dan
bersaksi.

Scripture Union Indonesia © 2017.