Sidang agama merencanakan pembunuhan.

Yohanes 11:45-57
Minggu Sengsara 4

Perikop ini merupakan kelanjutan peristiwa penampakan kuasa Yesus
memberi hidup dengan membangkitkan Lazarus dari kubur. Para
pelayat yang menjadi saksi mata sebagian menjadi percaya kepada
Yesus (ayat 45). Tetapi, ketika sebagian mereka melaporkan
peristiwa itu kepada orang-orang Farisi, Sanhedrin bersidang.
Sanhedrin adalah mahkamah agama tertinggi untuk orang Yahudi,
terdiri dari orang Farisi dan Saduki, para imam, dan pemuka umat.
Sidang perlu diadakan sebab mereka melihat bahwa situasi yang
Yesus akibatkan melalui membangkitkan Lazarus sudah menjadi
krisis. Yesus semakin tenar dan semakin memiliki banyak pengikut.
Hal tersebut dapat mengundang bahaya bagi keamanan apabila
penjajah Roma mengetahuinya. Dua kali mereka menunjukkan
keprihatinan tentang “bait Allah kita” dan “bangsa kita”. Tetapi,
sebenarnya yang sedang mereka pikirkan adalah status dan
popularitas mereka sendiri.


Di tengah persidangan itu Kayafas bicara. Ucapannya jelas sekali
menunjukkan sikap ingin menyingkirkan semua hal yang mengganggu
kekuasaan mereka, termasuk Yesus sekalipun (ayat 50-52). Tetapi,
ucapannya itu sekaligus bernilai nubuat sebab dalam pengertian
Yohanes, Kayafas telah menyampaikan hal tentang penyelamatan.
Maksud Kayafas, membunuh Yesus berarti menyelamatkan orang Yahudi
dari hukuman Roma bila gerakan para pengikut Yesus semakin besar
dan diartikan sebagai pemberontakan. Tetapi, dalam sudut pandang
Yohanes, yang Kayafas katakan menyangkut cara Allah menyelamatkan
manusia melalui kematian Yesus. Untuk Yohanes, salib Yesus bukan
saja penyataan Allah, tetapi juga penyelamatan dari Allah (bdk.
1:29). Ucapan Kayafas tentang keselamatan itu dalam catatan
Yohanes menggunakan kata bangsa, bukan umat. “Umat” adalah kata
untuk Israel sebagai umat pilihan Allah. Dengan tidak menggunakan
istilah ini, Yohanes ingin menegaskan bahwa pikiran Kayafas
politis saja sifatnya dan dengan itu, Israel memang telah
berhenti dari kedudukan sebagai umat Allah.


Melalui itu, upaya memburu dan membunuh Yesus menjadi resmi
dijalankan.


Renungkan: Kita perlu belajar melihat pertarungan antara kuasa Allah dan
kuasa kejahatan dalam perspektif kedaulatan Allah dan kemenangan
Kristus.

Scripture Union Indonesia © 2017.