Pemulihan tak bebas hambatan.

Yehezkiel 38
Minggu Ke-23 sesudah Pentakosta

Ketika Tuhan melakukan pemulihan bagi umat-Nya, segala
sesuatunya tidak selalu akan berjalan lancar. Adakalanya
Tuhan mengirimkan angin badai dan awan gelap ke atas kita.
Dalam situasi seperti ini, mungkin kita merasakan bahwa
kehadiran angin badai dan awan gelap ini akan memporak-
porandakan pemulihan yang kita alami. Namun, di balik
semuanya itu, kita perlu menyadari bahwa tujuan dari krisis
itu adalah untuk menyatukan pengenalan kita akan kebesaran
Tuhan yang melakukan pemulihan.


Proses pemulihan seperti inilah yang dinubuatkan Yehezkiel bagi
Israel (ayat 9, 16). Yehezkiel bernubuat bahwa Tuhan akan
menggerakkan Gog beserta tentaranya yang perkasa, untuk
menjadi angin badai dan awan gelap bagi Israel yang sedang
menikmati keadaan yang aman tenteram (ayat 4-9). Gog dengan
segala kekuatannya yang besar dan niat jahatnya akan
menyerang Israel yang sedang membangun kembali tembok-
temboknya yang telah roboh (ayat 10-13).


Mungkin semuanya ini merupakan tindakan Tuhan yang mengherankan,
meskipun bukanlah tindakan Tuhan yang memporak-porandakan.
Melalui datangnya krisis pada saat pemulihan, Tuhan
memproklamasikan dan mendemonstrasikan Diri-Nya sebagai
jaminan yang teguh. Guncangan yang dikirimkan-Nya mengajar
umat-Nya bahwa Dialah yang berkuasa dan memegang kendali atas
bangsa-bangsa (ayat 14-16). Dialah Tuhan yang menggenggam
sejarah umat manusia. Dia sedemikian besar, sehingga tidak
ada suatu kuasa pun yang dapat menggagalkan pemulihan-Nya.
Dia sedemikian kudus sehingga tidak membiarkan pemulihan-Nya
bagi umat-Nya dipermainkan (ayat 17-23).


Renungkan:

Kita perlu menyadari bahwa proses pemulihan yang Tuhan
kerjakan bagi kita tidak terlepas dari berbagai tantangan.
Tetapi, kita juga perlu mempercayai bahwa Dia yang
melakukannya adalah jaminan yang teguh. Apakah Anda sedang
mengalami proses pemulihan dari dampak-dampak dosa yang
merusakkan hidup dan relasi Anda? Ingatlah bahwa ujian dan
pencobaan yang mengiringi langkah-langkah pemulihan itu
merupakan sarana yang Tuhan berikan bagi kita untuk semakin
mengenal dan bersandar pada-Nya.

Scripture Union Indonesia © 2017.