Tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, … Ia menjamah orang itu
dan berkata kepadanya: ’Aku mau, jadilah engkau tahir.’
Markus 1:41
Jamahan Kasih-Nya
Terus terang, tiap kali saya melihat pengemis dengan luka-luka bernanah mendekati mobil saya, harapan saya, lampu lalu lintas segera berubah menjadi hijau. Beda halnya dengan Yesus! Orang kusta itu Ia sembuhkan bukan dari jarak jauh hanya dengan kuasa firman-Nya. Tidak! Ia menjamah orang itu! Melalui jamahan kasih-Nya Ia menyembuhkan si kusta.
Selain kesembuhan dari penyakit jasmani, kita pun perlu kesembuhan batin. Orang kusta pada zaman itu disingkirkan dari masyarakat. Jika berpapasan dengan orang sehat, ia harus menyingkir sambil berseru, ”Najis, najis, najis!” Hal ini membuat jiwa dan harga dirinya jauh lebih menderita daripada badannya. Mungkin penyakit kita juga membuat kita merasa seperti orang yang ”najis”, dalam arti tidak berharga, terbuang, dan terabaikan. Apalagi, bila keadaan kita terkait dengan kegagalan moral tertentu, kita merasa diri kita hanya beban keluarga atau sampah masyarakat. Ingat, Tuhan ingin batin yang sakit itu disembuhkan-Nya.
Bisa jadi, anggapan kita tentang Allah juga ”sakit”. Misalnya, ”Apakah Allah mau menyembuhkanku? Adakah harapan kesembuhan bagiku? Apakah aku cukup berarti bagi-Nya?” Itu beberapa contoh gangguan batin yang membuat kita tidak berdaya untuk percaya. Dengan tegas Yesus mengatakan bahwa Ia mau kita utuh seperti maksud-Nya dalam menciptakan kita. Maka, janganlah menyingkir dari-Nya. Datanglah mendekat. Ia ingin menyembuhkanmu bukan dari jauh. Ia tidak merasa jijik, Ia tidak merasa terganggu. Mendekatlah kepada-Nya, terimalah jamahan-Nya, dan nikmatilah jamahan kasih-Nya dalam hatimu.
Doa: Oh Tuhan, terima kasih. Jamahan-Mu menyatakan bahwa aku adalah orang yang Kausayangi, juga yang Kausembuhkan dan pulihkan. Kiranya Roh-Mu menolongku dalam menghayati jamahan-Mu yang memulihkan dalam hatiku sekarang ini.
Untuk Mendengarkan Audio Klik Link dibawah ini