Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu itulah yang menghibur aku.
Mazmur 23:4
Tak Perlu Takut
Saya pernah melayani seseorang untuk mengenal Yesus sebagai Juru Selamat. Ia bercerita tentang pengalamannya hampir mati, atau lebih tepatnya, sudah mati suri tetapi akhirnya tertolong dan berhasil sembuh. Waktu itu ia belum mengenal Tuhan. Namun, ia mengatakan bahwa karena ia sudah mengalami peristiwa hampir mati, ia tidak lagi takut mati. Banyak orang yang pernah berada pada tepian maut, bercerita bahwa mereka tidak lagi takut pada kematian.
Puisi Daud ini pun menyanyikan hal yang sama. Meski sewaktu ia berjalan dalam lembah bayang-bayang maut sekalipun, ia tidak takut bahaya. Pengalaman berada di tepian maut ini dialami Daud dalam berbagai peristiwa sepanjang hidupnya, yaitu sewaktu ia menghadapi Goliat, dikejar Saul dan pasukannya, dilawan oleh Absalom—anaknya sendiri—yang ingin merebut takhta; juga kemungkinan besar berulang kali waktu menggembalakan domba. Lembah yang harus dilewatinya menyimpan ancaman maut seperti serigala, singa, beruang, perampok, dan berbagai macam bahaya lainnya.
Sewaktu kita menjalani kehidupan keseharian, berulang kali kita harus melalui lembah kekelaman itu. Hanya saja, kita tidak selalu menyadari bahwa kita sedang berada di tepian maut. Sadar atau tidak, kita sudah mengalami penyertaan-Nya. Perlindungan dari gada kuasa-Nya mengusir musuh dan tongkat firman-Nya menjaga kita tetap dekat kepada-Nya. Kita tidak takut terhadap kematian dan apa yang akan dibawa oleh hidup masa depan bukan karena kita sudah melalui pengalaman ekstrem, melainkan karena di dalam lembah kekelaman pun Tuhan tetap Gembala kita!
Doa: Tuhan, tolong aku agar peka dan mensyukuri kehadiran-Mu dalam setiap fase perjalanan hidupku, terutama di saat kelam ini.
Untuk Mendengarkan Audio Klik Link dibawah ini