Sejarah
Pada tanggal 4 Januari 1969, dibentuklah Persekutuan Pembaca Alkitab, dengan berkantor di salah satu ruangan sinode GPIB, di bawah pimpinan Pdt. Obed Sahulata. Tanggal 19 April 1974, PPA menjadi lembaga resmi dan terdaftar dengan nama Persekutuan Pembaca Alkitab. Melalui kepemimpinan Pdt. Obed Sahulata, PPA dikenal baik sebagai institusi yang mempromosikan pembacaan Alkitab, khususnya melalui Santapan Harian. Tetapi, tahun 1984 Sinode GPIB memutuskan untuk memanggil Pendeta Obed Sahulata dari PPA agar kembali ke dalam pelayanan pastoral gerejawi, dan digantikan oleh Paul Hidayat pada bulan Mei 1984.
Karena perkembangan pelayanan PPA, maka kantor PPA pun harus berpindah dari kantor Majelis Sinode GPIB ke Jl. Cempaka Putih Tengah. Kemudian PPA melebarkan jangkauan pengguna Santapan Harian ke lebih banyak lagi gereja. Lalu secara bertahap menerbitkan panduan bacaan harian Alkitab untuk anak (SD), remaja (SMP), dan pemuda (SMA) yang disebut Santapan Harian Anak (SHA), Santapan Harian Remaja (SHR), dan Santapan Harian Pemuda (SHP). Santapan Harian anak, pada tahun 2012, diganti dengan SuperKidz untuk kelas 1-3 SD dan SpecialKidz untuk kelas 4-6 SD. Pada tahun 2010, Santapan Harian Remaja diubah menjadi SMART sedangkan Santapan Harian Pemuda diubah menjadi Gen-M
Tahun 1989, PPA meluncurkan program Siaran Santapan Harian yang menyajikan pembacaan ayat-ayat Alkitab dengan penjelasannya. Bermula dari Jakarta, program ini kemudian diudarakan di berbagai wilayah di Indonesia. Alasan pelayanan ini adalah kepedulian terhadap orang-orang buta aksara, yang masih ada di beberapa wilayah tertentu. Selain itu ada juga kaum pekerja, yang karena kesibukannya tidak memiliki waktu untuk membaca Alkitab. Tahun 2002, pelayanan radio dikembangkan dengan membuat program siaran langsung melalui Radio Pelita Kasih, yang diudarakan seminggu sekali. Mulanya, program ini berjudul Siaran Baca Gali Alkitab, tetapi kemudian berubah menjadi Siaran Sejenak Bersama PPA dan karena perubahan nama PPA maka program pun berganti menjadi Siaran Sejenak Bersama SU Indonesia.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Karena pelayanan PPA bertambah jenis dan jangkauannya maka kantor di Jln. Cempaka Putih Tengah dirasa makin kurang memadai. Maka setelah menggumulkannya, PPA kemudian berpindah ke Rukan Mitra, Jln. Pintu Air Raya no. 7 Blok C-4, Jakarta Pusat. Pada tahun 2003, siklus pembacaan Alkitab di Santapan harian mengalami perubahan, dari menggunakan program bacaan 6 tahun untuk menyelesaikan siklus Alkitab diubah menjadi 8 tahun dengan pertimbangan agar bahan bacaan setiap harinya menjadi lebih singkat. Ditambah lagi, selama 8 tahun pembaca akan diajak untuk menyelesaikan kitab Injil-injil selama 2 kali. Tanggal 01 April 2009, PPA yang awalnya merupakan singkatan Persekutuan Pembaca Alkitab, berubah nama menjadi Pancar Pijar Alkitab. Kemudian di tahun 2011, berubah nama menjadi Scripture Union Indonesia, , sedangkan untuk legalitas yayasan tetap menggunakan nama Yayasan Pancar Pijar Alkitab. SU Indonesia berafiliasi dengan Scripture Union International.
Keluarga besar Scripture Union ada di lebih dari 120 negara. Secara nasional, Scripture Union Indonesia memiliki jejaring pelayanan yang luas dengan gereja dan lembaga Kristen di Indonesia, baik dalam tingkat sinodal maupun berbagai wadah pelayanan dan persekutuan gereja antar – denominasi seperti LAI, PGI, PGLII, PGTI, dan lain sebagainya. Hingga saat ini, Scripture Union Indonesia telah memiliki perwakilan di Sumatra Utara dan Singkawang (Kalimantan Barat)
Dengan visi yang tidak berubah, Scripture Union Indonesia telah hadir 40 tahun lebih di bumi Persada yang kita cintai. Tuhan memanggil Scripture Union Indonesia untuk menjadi gerakan yang menyatakan firman-Nya ke penjuru Indonesia agar terjadi transformasi sejati kehidupan manusia. Dengan menggandeng tangan para partner Scripture Union Indonesia, baik perorangan, lembaga, Sekolah Tinggi Teologia, maupun gereja pelayanan Scripture Union Indonesia terus berkembang seiring dengan kebutuhan dan kesempatan yang Tuhan bukakan.
Pelayanan Scripture Union Indonesia bisa dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu Pelayanan Langsung kepada orang-orang yang dilayani dan Pelayanan melalui Media. Keduanya tidak berdiri sendiri, tetapi saling terkait dan menunjang. Pelayanan melalui Media, terutama menggumulkan bagaimana menyajikan firman Tuhan dan kebenarannya lewat media-media yang ada secara benar, tajam, dan kreatif. Pelayanan Media Scripture Union Indonesia berkembang dari mula-mula menggunakan media yang konvensional sampai kepada memanfaatkan teknologi informasi yang mutakhir. Berbagai produk dari pelayanan media ini dapat dimanfaatkan oleh tim pelayanan yang langsung turun ke lapangan dalam berbagai kesempatan, bahkan ikut mempromosikan media-media tersebut.