Anak-anak manusia berlindung dalam naungan sayap-Mu … Sebab pada-Mu ada sumber hayat, di dalam terang-Mu kami melihat terang.
Mazmur 36:8, 10
Melihat Terang-Nya
Sewaktu ibu saya dirawat di rumah sakit, ia ditempatkan di kamar yang jendelanya menghadap ke halaman yang luas dan banyak ditanami tanaman hijau. Karena perawatannya berlangsung cukup lama, kami bermaksud memindahkannya ke kamar lain. Namun, ibu meminta agar tetap dirawat di kamar itu. Menurutnya, ia merasa senang dapat melihat pepohonan dan terangnya cahaya matahari di luar melalui jendela.
Di taman kita dapat melihat berbagai kehidupan yang berlangsung, di antaranya hari yang cerah dan pemandangan yang asri. Di padang gurun orang tidak menemui hal-hal seindah itu. Betapa membosankan, melelahkan, dan menyesatkan orang yang berjalan di padang gurun. Maka, ketika Israel harus melintasi padang gurun, Tuhan sendiri memberikan naungan-Nya. Tiang awan yang menaungi mereka bagaikan tangan Allah yang menyediakan bayangan teduh, sehingga membuat panasnya terik matahari dan gersangnya padang pasir tidak terlalu menyengat. Pada malam yang gelap, udara di padang gurun bukan main dinginnya. Tuhan kembali menaungi mereka dengan tiang api. Di tengah kegelapan mereka masih dapat melihat dan beristirahat dalam kehangatan.
Ketika penyakit yang kita tanggung makin berat, bisa saja kita merasa seolah-olah kita berada di atas tungku panas atau di dalam kegelapan yang menakutkan. Kita tidak mampu memandang ke depan dengan penuh harapan, sebab kita berpikir jangan-jangan perjalanan kita akan segera berakhir. Firman Allah mengatakan bahwa Ia sendiri menyediakan diri-Nya menjadi naungan kita. Ia, yang adalah terang yang kekal, kini menjadi terang hidup kita.
Doa: Terpujilah Engkau, ya Allah. Di bawah naungan-Mu, aku menerima semua yang kubutuhkan untuk bertahan hidup!
Untuk Mendengarkan Audio Klik Link dibawah ini