Maka kata-Nya kepada perempuan itu: ”Hai anak-Ku,
imanmu telah menyelamatkan engkau.
Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!”
Markus 5:34
Iman yang Menyelamatkan
Meski Injil Markus dan Lukas menuliskan kisah ini lebih panjang daripada Injil Matius, namun pembaca tetap saja tidak mengetahui apa yang diberitahukan perempuan itu kepada Yesus. Diduga bahwa perempuan ini menggunakan waktu yang ada agar Yesus mendengarkan ceritanya ketika ia tiba di tengah-tengah kerumunan dan memberanikan diri untuk menjamah jubah-Nya.
Jika kita memerhatikan perikop sebelum kisah ini, setidaknya ada dua kejadian yang luar biasa dilakukan oleh Yesus, yakni meredakan angin taufan di danau (4:35-41) dan mengusir roh jahat dari seseorang di Gerasa (5:1-20). Dua kisah itu bukan saja ajaib, tetapi memberikan citra yang supranatural kepada Yesus di hadapan orang banyak. Orang biasa tentu tidak bisa melakukan dua hal tersebut jika tidak disertai kekuatan ilahi. Maka, tak heran jika orang kemudian berbondong-bondong untuk mendengarkan ajaran-Nya dan mengikuti perjalanan-Nya.
Tentu perempuan itu tidak akan menyia-nyiakan kesempatan itu untuk kesembuhannya. Yesus melihat upaya itu sebagai pancaran iman yang teguh beserta ketulusan hati. Yesus memberikan apresiasi terhadapnya. Sebab, perempuan itu mencapai puncak iman kepercayaan kepada-Nya. Di dalam-Nya ada jalan keluar yang melebihi kekuatan alam dan kekuatan roh jahat. Yesus adalah tujuan yang tepat untuk menyerahkan diri, kekhawatiran, penyakit, dan masa depan hidup manusia. Iman dalam nama-Nya adalah iman yang menyelamatkan. Kepercayaan teguh serta pembaruan rohani menjadi bagian penting dalam proses kesembuhan jasmani seseorang dari sakit. (ESH)
Doa: Oh Tuhan, sungguh ajaib kuasa-Mu. Biarlah hatiku terus percaya dalam nama-Mu supaya aku dapat mengikuti-Mu dengan setia dan mengalami berkat kesembuhan dari-Mu.
Untuk Mendengarkan Audio Klik Link dibawah ini