Jawab Yesus: ”Katamu: jika Engkau dapat?
Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!”
Markus 9:23
Tetap Percaya
Bapak itu sungguh sedih. Hatinya pilu menyaksikan kondisi anaknya yang bisu karena kerasukan roh jahat. Bertambah pilu karena ketika roh jahat itu menyerang, tubuh anaknya itu akan terbanting-banting ke tanah, mulutnya berbusa, giginya mengertak dan seluruh tubuhnya menjadi kaku. Kadang roh jahat itu menjatuhkannya ke dalam api atau air (lih. Mrk. 9:18, 22). Dan, anaknya itu tak bisa menceritakan perasaannya, juga harapannya, karena bisu.
Dia berharap para murid mampu mengatasi roh jahat itu. Namun, apa daya, harapan tinggal harapan. Oleh karena itu, jujur dia berkata kepada Yesus, ”Sebab itu jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami.” Kelihatannya ayah anak itu masih mau berharap, tetapi dia sendiri tidak terlalu yakin Yesus sanggup menolongnya. Yesus menegaskan bahwa Dia mampu! Tiada yang mustahil bagi orang yang percaya.
Ketika sakit tak kunjung sembuh kadang kita merasa Allah tak lagi mampu menolong. Atau, kalaupun mampu, kita merasa Dia tidak lagi peduli. Situasi hati seperti itu hanya akan membuat kita akhirnya menjadi apatis dan tak mau lagi berharap. Pada titik ini kita perlu belajar berseru sebagaimana orang tua itu, tentu saja setelah diingatkan Yesus, ”Aku percaya. Tolonglah Aku yang tidak percaya ini!” (Mrk. 9:24).
Seruan yang jujur. Kita sadar, iman kita kadang goyah. Karena itu, kita mohon ditolong untuk percaya. Ini berarti juga kita mengakui bahwa iman itu anugerah. Jika kita percaya, itu karena Tuhan memampukan kita percaya dan menyerahkan harapan kita kepada rahmat-Nya. (YMI)
Doa: Ketika sakit tidak sembuh-sembuh, kadang kami merasa Engkau tak lagi mampu menolong kami. Tolong kami Tuhan untuk tetap percaya dan memercayakan diri pada rahmat-Mu saja.
Untuk Mendengarkan Audio Klik Link dibawah ini