Lalu mereka memberi anggur bercampur mur kepada-Nya,
tetapi Ia menolaknya.
Markus 15:23
Derita Penuh Ditanggung-Nya
Sewaktu gigi saya harus dicabut, dokter memberikan obat antibiotik dan obat pereda rasa sakit. Obat itu menolong untuk meringankan rasa sakit akibat luka pada gusi bekas gigi yang dicabut. Obat seperti itu sudah menjadi cara sebagian besar orang pada masa kini untuk mengatasi rasa sakit.
Tuhan Yesus menerima seluruh pengalaman hidup kita. Ia mengerti beratnya pencobaan, sebab Ia dicobai oleh semua bentuk pencobaan yang dialami manusia, langsung dari dalangnya: si Iblis! Yesus menyamakan diri dengan manusia. Ia menerima baptisan; Ia pun merasakan lapar, haus, dan lelah! Puncak penyamaan diri-Nya dengan manusia adalah ketika Ia menanggung segala derita kita. Ia tidak mengelak, tetapi menerimanya menjadi tanggungan dan bagian pelayanan-Nya di bumi.
Yesus menanggung sedalam-dalamnya dampak terdahsyat dari derita kita, yakni derita karena dosa beserta segala konsekuensinya. Ia minum cawan murka Allah sampai tuntas. Ketika peluh-Nya bercucuran bagaikan tetesan darah di Getsemani; ketika Ia diseret dari satu pengadilan ke pengadilan yang lain; ketika Ia diludahi, diejek, dan dihujat oleh orang banyak; ketika Ia ditelanjangi dan dijadikan tontonan oleh para prajurit; ketika tubuh-Nya dirobek-robek oleh cambuk bercabang dan berujung tulang bergerigi; ketika kepala-Nya ditusuk oleh tumbuhan berduri yang dijadikan mahkota; dan ketika Ia tergantung di salib dengan paku-paku menembus lengan dan kaki-Nya; Ia tidak menerima setetes pun minuman pereda rasa sakit yang ditawarkan kepada-Nya! Ia meneguk cawan penderitaan itu sampai habis tuntas!
Doa: Terima kasih, Tuhan Yesus. Engkau sudah menanggung seluruh penderitaanku, baik derita rohani maupun derita jasmani ini. Oleh derita-Mu, Engkau tanggung, angkat, dan enyahkan deritaku!
Untuk Mendengarkan Audio Klik Link dibawah ini