15 - Berani Menjamah Yesus
Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh. Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan … badannya sudah sembuh dari penyakitnya … Yesus mengetahui bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya
Markus 5:28-30

Berani Menjamah Yesus

Belum lama ini pembantu saya tiba-tiba berkata, ”Pak, boleh saya bicara? Apa saya bisa minta tolong?” Tak sengaja saya lihat wajahnya agak pucat dan nada suaranya bergetar. Hal yang ia sampaikan sebenarnya hal biasa saja, tetapi kesadaran akan kedudukannya sebagai pembantu rumah tangga di depan majikannya membuatnya bersikap segan.

Sering kali berbagai tingkatan sosial dalam hubungan kita dengan orang lain secara tak sengaja kita terapkan juga kepada Tuhan. Saya mendatangi Tuhan dengan sikap takut, gentar, dan segan seperti pembantu saya itu. Takut, dalam arti hormat karena Tuhan Mahakudus, memang sikap yang pantas kita perlihatkan. Namun, segan sampai berpikir bahwa Ia pasti akan mengabaikan kita sebab kita tidak berarti bagi-Nya, jelas sikap yang salah!

Bayangkan apa nasib perempuan itu jika ia berpikir bahwa Yesus, Rabi terkenal dan terhormat yang sibuk itu, pasti akan menolaknya. Ia tidak akan bisa mendekati, apalagi menyentuh pakaian-Nya. Untungnya, ia tidak bersikap demikian. Meski ada kendala sosial dan agama, yakni ia adalah seorang perempuan dan menderita penyakit yang dianggap najis pula, ia tetap gigih berusaha dengan menyentuh jubah Yesus. Ia juga tidak pasrah. Meski tenaganya mungkin sudah habis sebab ia menderita kekurangan darah yang hebat, ia paksakan diri untuk berdesakan demi mendekat kepada Yesus. Dan, usaha yang keluar dari pengharapan dan iman itu membuatnya menerima aliran kuasa Yesus. Tiba-tiba saja penderitaan dua belas tahun itu berhenti! Karena berfokus pada Yesus, terus mencari-Nya, dan menjamah-Nya, akhirnya ia sembuh, bahkan diselamatkan!

Doa: Engkau sudah lebih dahulu datang mendekati manusia. Beri aku keberanian untuk mendekati-Mu, ya Tuhan, untuk beriman hanya kepada-Mu, serta menyerahkan penyakit dan masalahku kepada-Mu.

Untuk Mendengarkan Audio Klik Link dibawah ini
Scripture Union Indonesia © 2017.