Salah satu yang penting dipelajari oleh orang beriman agar memiliki perkataan hikmat, adalah mengendalikan lidah agar tidak mengucapkan kata-kata yang salah. Kata-kata salah bisa berupa perkataan yang diucapkan dengan tidak tepat, yaitu yang bodoh (2b) dan tidak jujur (7b). Juga bisa berupa perkataan yang diucapkan dengan emosi yang tidak terkendali (1b, 4b). Perkataan...
Amsal mengajarkan bahwa orang miskin tidak selalu bersusah hati, dan orang kaya tidak selalu bisa bersenang-senang. Semuanya berpulang pada sikap hati menghadapi hidup ini, yakni sikap terhadap sesama, harta, pekerjaan, dan yang paling utama adalah sikap terhadap Tuhan.
Hidup dapat terasa sulit atau sangat menyenangkan, tergantung pada keadaan, karakter,...
Pasal 16 ini dibuka dengan pengajaran mengenai kedaulatan Allah. Manusia boleh merencanakan jalannya sendiri, namun pada akhirnya Allahlah yang menentukannya. Ini bukan berarti manusia tidak perlu merencanakan apapun (fatalis), melainkan ia harus belajar berserah pada kedaulatan Allah (3). Kedaulatan Allah bahkan mencakup hal-hal yang sulit untuk dipahami misalnya keberadaan...
Salah satu sikap hidup yang tidak bijaksana adalah kecongkakan (18). Kecongkakan dapat muncul bila orang menilai diri terlalu tinggi dan tidak sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya. Orang yang congkak mengira bahwa kelemahan yang ada pada mereka tidaklah separah kelemahan yang dimiliki orang lain. Bahkan terkadang mereka tidak merasa bertanggung jawab atas kelemahan...
Betapa berharganya hidup yang tenteram dan damai. Jiwa yang tenang lebih berharga daripada kekayaan, tetapi selalu berada dalam kegelisahan. Hikmat tidak hanya dimiliki oleh orang yang memiliki status sosial terhormat. Orang yang sederhana pun bisa memiliki hikmat. Hikmat akan memampukan orang untuk `naik kelas\' sehingga ia bisa berada dalam posisi memimpin orang yang...
Ketidakadilan dan membalikkan fakta merupakan hal yang dibenci Tuhan (15, 26). Namun hal ini banyak terjadi di dunia ini. Sebagai orang beriman, tentu saja kita harus berani menyatakan kebenaran dan bertindak di atas kebenaran karena itulah yang Tuhan inginkan. Keadilan juga dapat diperlihatkan melalui hubungan persahabatan. Orang yang bersikap adil dalam suatu persahabatan,...
Orang yang asosial adalah orang yang bersifat egosentris. Ia bukan hanya bersikap tidak bersahabat, bukan juga karena tidak mampu bersosialisasi. Ia menarik diri dari lingkungan sosial karena egoismenya. Ia tidak mau peduli pada suara masyarakat di sekitarnya (1). Tak heran bila orang semacam itu memunculkan cela dan penghinaan (3) dari orang lain. Maka tidaklah bijaksana...