Perilaku para pemimpin dan anggota jemaat dalam kehidupan berjemaat (2:1-3:13) berkaitan erat dengan identitas jemaat, sebagai "keluarga (bhs. Yun. rumah tangga) Allah" (3:15). Setiap orang percaya adalah anggota keluarga Allah melalui iman kepada Kristus dan kelahiran baru oleh Roh (Gal. 3:26-27), dan keluarga Allah adalah tempat di mana "Allah yang hidup" itu tinggal...
Instruksi Paulus kepada Timotius di sini mencerminkan salah satu pelajaran terpenting dari surat-surat Pastoral, yaitu gereja akan sehat jika memiliki pemimpin yang sehat ajaran dan hidup kerohaniannya. Sebagai pemimpin muda usia, Timotius dianjurkan untuk memperhatikan lima hal agar ia dapat menjadi "pelayan Kristus yang baik."
Pertama, Timotius harus rajin...
Sayang sekali perpecahan dalam jemaat sering terjadi hanya karena cara berelasi yang kurang tepat, terutama dalam menegur kesalahan. Timotius muda diingatkan bagaimana bersikap dalam menyampaikan teguran (1-2). Bukan "keras," melainkan dengan hormat dan kasih terhadap orang yang lebih tua (bdk. Im. 19:32), dan dengan kasih serta pikiran yang murni terhadap orang yang...
Prioritas utama pelayanan diakonia ialah membantu mereka yang benar-benar membutuhkan bantuan. Adalah tanggung jawab keluarga, yaitu anak atau cucu untuk memelihara orang tua mereka yang janda. Memelihara orang tua kita yang lanjut usia adalah wujud ketaatan terhadap hukum kelima, "Hormatilah ayahmu dan ibumu." Ini tindakan kita membalas budi orang tua atau nenek yang...
Dalam jemaat mula-mula, sebutan `penilik\' jemaat sering dipakai bergantian dengan sebutan `penatua\' dan tampaknya mengacu pada jabatan yang sama (mis. Kis. 20:17, 28; bdk. Flp. 1:1; Tit. 1:5-7). Dua istilah ini mungkin berlatar belakang kebiasaan Yahudi (tiap rumah sembahyang mempunyai `tua-tua\') dan kebiasaan Yunani (`penilik\' dipakai untuk pejabat pemerintahan...
Pengaruh ajaran sesat menyebabkan kesaksian jemaat ke masyarakat luar menjadi buruk sehingga "nama Allah dan ajaran Kristen dihujat" (1; bdk. 5:14b). Maka penting bagi jemaat memperlihatkan sikap "menghormati" saudara seiman, terutama para janda, penatua, dan hamba terhadap tuannya. Dengan "menghormati" tuannya, baik yang tidak seiman (6:1) dan terlebih lagi yang seiman...
Mempertahankan iman yang benar terhadap serangan ajaran sesat dilukiskan Paulus seperti peperangan (1:18) dan pertandingan atletik (6:12; bdk. 2Tim. 4:7). Iman ini disebut di dalam surat ini sebagai "kebenaran" (1Tim. 2:4; 3:15; 4:3), "ajaran kita" (6:1), atau "harta yang dipercayakan" kepada hamba-Nya (6:20; 2Tim. 1:12,14). Sebagian anggota jemaat telah menyimpang...