Disertai Tuhan

Mazmur 121

Mengapa kita memerlukan penyertaan Tuhan sepanjang hidup kita? Hal apa saja akan kita alami bila Ia menyertai kita?


Hidup seumpama perjalanan ziarah. Dalam kondisi alam Palestina yang berbukit dan berpadang gurun, perjalanan ziarah dari berbagai pelosok Palestina ke Yerusalem bisa menjadi perjalanan berbahaya. Persis seperti berbagai bahaya yang senantiasa mengintai hidup kita. Selain alam yang keras dan membuat tenaga terkuras, binatang buas dan penyamun selalu mengintai, siap memangsa para peziarah. Dalam perjalanan berat dan berbahaya itu, tidak saja diperlukan teman sesama peziarah, tetapi juga pihak yang perkasa dan siaga, yang jadi perlindungan terpercaya.


Tiga dampak ajaib dialami orang yang disertai Tuhan sepanjang perjalanan ziarah kehidupannya. Pertama, Tuhan menjadi pertolongan terpercaya. Ada banyak persimpangan jalan yang memerlukan pengambilan keputusan yang tepat dalam hidup ini. Tuhan sanggup memberikan pertolongan saat kita mengambil keputusan. Ia berhikmat, Ia benar adanya. Selain keputusan, kita juga memerlukan pertolongan dalam arti topangan atau dukungan. Keluarga, sahabat, sesama orang beriman dapat memberikan pertolongan secara terbatas. Hanya Allah yang layak dijadikan sumber pertolongan untuk segala kebutuhan dan keadaan kita. Bahkan ketika sumber pertolongan lain gagal memenuhi harapan, Ia pasti tidak.


Kedua, Tuhan adalah penjaga umat-Nya. Tadi sudah kita singgung tentang berbagai bahaya yang mengancam hidup. Berbagai pencobaan, kelemahan laten, kerentanan tersembunyi selalu ada di sekitar kita. Bayangkan bahwa dalam perjalanan di alam lepas penuh bahaya, secara iman kita mengalami ada benteng kokoh dengan persenjataan teruji selalu mengitari kita! Ketiga, Tuhan adalah naungan kita. Sepanjang empat puluh tahun pengembaraan Israel dari Mesir ke Kanaan, Allah sendiri menaungi dengan tiang awan dan tiang api. Sengatan panas matahari dan gigitan dingin malam, tak sedikit pun membahayakan mereka.


Disertai Tuhan berarti mengalami Dia sebagai pelindung, penolong, naungan kita sepanjang masa. Pasti kelak kita berjumpa Dia di Gunung Kudus-Nya!

Scripture Union Indonesia © 2017.