Iman dan wawasan kebangsaan

Mazmur 132

Bagi bangsa Israel, hidup beragama tidaklah jauh dari kehidupan bernegara. Mazmur 132 merupakan satu gubahan yang dinyanyikan oleh orang-orang Israel untuk merayakan pemilihan Tuhan atas Raja Daud dan atas Sion. Penulis 2 Tawarikh menempatkan sebagian dari mazmur ini sebagai kata-kata Raja Salomo. Di sepanjang mazmur ini janji-janji Tuhan dirayakan, pemilihan Tuhan atas pemerintahan keturunan Daud menjadi alasan bersukacita, dan pemilihan Tuhan atas Sion menjadi alasan untuk tetap berharap atas kebaikan-kebaikan yang akan terjadi di masa mendatang.


Rangkaian mazmur ziarah yang mendekati penghujungnya di Mazmur 134, membawa kita semakin dekat dengan Sion dan Bait Allah. Rangkaian yang dimulai dengan perjalanan jauh menuju Sion kini telah menjadi sangat dekat. Hal ini, selain memberikan kita gambaran mengenai kehidupan beragama bangsa Israel juga menyadarkan kita akan beberapa aspek yang berbeda dari penghayatan kita atas hubungan agama dan negara. Bagaimana kita memahami mazmur ini dalam konteks kehidupan kita di Indonesia?


Umat Kristen di berbagai tempat di dunia memandang kehidupannya bernegara sebagai wujud dari kesetiaannya kepada Tuhan yang telah menempatkan dia sebagai warga negara di negara itu. Maka dia harus hidup sebagai warga negara yang mematuhi aturan dan undang-undang yang berlaku di negara tersebut.


Sebagai warga negara Indonesia, kita baru saja merayakan peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia, pada tanggal 17 Agustus yang lalu. Masih dalam suasana peringatan hari kemerdekaan, Mazmur 132 mengingatkan kita: seberapa serius kita menyikapi kenyataan bahwa Tuhan menempatkan kita di Indonesia untuk suatu tujuan? Hidup beragama kita seyogianya memberikan kita kacamata yang khas dalam memandang hidup bernegara sehingga kita dimampukan untuk memberikan kontribusi yang khas pula bagi kebaikan dan kemajuan negara kita tercinta, Indonesia.

Scripture Union Indonesia © 2017.