Suara yang berseru-seru

Lukas 3:1-9

Perikop ini begitu indah. Permulaan pelayanan Yohanes Pembaptis
ditaruh di dalam dua penanda sejarah yang begitu kaya data.
Yaitu, konteks sejarah dunia pada masa pelayanannya (1-2a) dan
konteks pengharapan Perjanjian Lama akan masa menjelang
kedatangan Mesias (4-6; lih. Yes. 40:3-5). Yohanes memulai era
baru yang telah lama dinanti-nantikan para nabi PL untuk
menyiapkan kedatangan peng-genap rencana keselamatan Allah bagi
manusia.


Berita Yohanes bertujuan mempersiapkan umat Israel menyambut Mesias.
Sambutan yang tepat bagi Mesias adalah membuka hati untuk-Nya.
Tugas Yohanes adalah menyiapkan hati manusia yang seolah jalan
yang jelek menjadi siap untuk dijalani. Yohanes langsung menunjuk
pada kebutuhan mendasar mereka saat itu, yaitu pertobatan. Umat
Israel adalah umat Allah. Namun ketegaran hati mereka menolak
teguran nabi-nabi atas perzinaan rohani mereka, menyebabkan
mereka ada dalam penghukuman Allah. Bahkan sampai pada zaman PB,
mereka masih terbelenggu oleh dosa. Seruan Yohanes mematahkan
mitos yang mereka pegang teguh dan percayai, bahwa mereka adalah
keturunan Abraham yang berhak menerima segala janji Ilahi. Tanpa
pertobatan, mereka semua akan binasa menanggung dosa-dosa mereka.


Pesan keras dari Yohanes Pembaptis ini mengingatkan kita bahwa
keselamatan yang Allah anugerahkan kepada manusia dalam Yesus
Kristus bukan sesuatu yang mudah dan murah. Keselamatan itu
sebenarnya mustahil bagi manusia dan harus dibayar mahal oleh
Yesus Kristus. Karena itu tunjukkan sikap sepadan kita menyambut
Yesus Kristus dalam kehidupan kita dengan kesungguhan menjalani
pertobatan tiap hari. Dengan kehidupan dan pewartaan yang
memuliakan Allah, kita mengundang orang untuk menghampiri kabar
baik dalam Yesus Kristus.


Renungkan: Berita pertobatan yang berkumandang adalah pertanda
masa anugerah masih berlaku. Bertobatlah, jangan tunggu suara itu
lenyap dan kesempatan sirna!

Scripture Union Indonesia © 2017.