Ibrani 7:1-10

Imamat Melkisedek
Pada umumnya, seseorang yang memberkati orang lain lebih tinggi
posisinya daripada orang yang diberkati (ayat 7). Penulis Ibrani
memakai kebenaran ini untuk menunjukkan posisi Tuhan Yesus
sebagai Anak Allah lebih tinggi daripada Abraham, bapa leluhur
Israel dan keimaman suku Lewi.


Dalam peraturan Hukum Taurat, keturunan suku Lewi berhak memungut
persepuluhan dari saudaranya, yakni sepuluh suku Israel
keturunan Yakub (Bil. 18:21). Hal ini bukan menunjukkan suku
Lewi lebih tinggi posisinya dari suku-suku lainnya. Ini adalah
pengaturan dari Allah bagi Israel untuk menjalankan tata ibadah
bagi-Nya. Abraham (leluhur Israel) ternyata diberkati oleh
Melkisedek dan Abraham membalasnya dengan memberikan
persepuluhan kepada Melkisedek (Ibr. 7:1-2). Hal ini menunjukkan
bahwa status Melkisedek lebih tinggi daripada Abraham dan
Melkisedek adalah imam yang diperkenan Allah untuk mewakili
seluruh Israel (Abraham dan keturunannya). Jadi, imamat
Melkisedek melampaui imamat Lewi. Siapakah Melkisedek? Ia
disebut imam Allah yang Mahatinggi. Latar belakangnya yang tidak
memiliki orangtua dan tidak mempunyai silsilah menjadikannya
representasi Yesus sebagai Anak Allah (ayat 3). Jadi, Melkisedek
melambangkan imamat Sang Anak Allah yang melebihi imamat Harun
dan suku Lewi (lih. 6:20).


Merujuk pada Ibr. ps 5:10 yang menyatakan bahwa Yesus datang untuk
menjadi imam besar bagi umat Allah menurut imamat Melkisedek,
maka imamat Yesus lebih penting dan lebih utama daripada imamat
Lewi karena status Yesus sebagai Anak Allah dan karena kualitas
keimamatan-Nya. Yesus adalah perantara kita dengan Allah, yang
dilakukan-Nya satu kali di kayu salib dan untuk selamanya.
Dengan demikian, kita tidak perlu lagi ragu untuk menerima Tuhan
Yesus sebagai satu-satunya jalan menuju Allah Bapa. Hidup dan
karya-Nya telah membuktikan hal tersebut.


Doaku:
Ya Tuhan, aku percaya bahwa Tuhan Yesuslah satu-satunya jalan
kepada Allah Bapa.

Scripture Union Indonesia © 2017.