Kebaikan Allah yang berlimpah
Mazmur sejarah ini unik karena tidak menyebut-nyebut sama sekali
Daud dan keturunannya sebagai raja Israel. Mazmur ini ditulis
pada permulaan masa sesudah pembuangan, ketika kerajaan Israel
sudah hancur, tetapi umat Allah diizinkan oleh penjajah mereka
kembali ke Tanah Perjanjian. Ada perasaan ketidakpastian dari
umat, apakah Allah akan memimpin mereka pulang ke negeri mereka?
Pemazmur mengajak umat yang berada di persimpangan jalan itu untuk
mengarahkan hati, pikiran, dan ibadah mereka kepada Allah.
Dengan menggunakan berbagai kata kerja yang mengungkapkan
aspek-aspek ibadah, seperti bersyukur, mengingat, bermegah,
mencari, dst. (ayat 1-5), pemazmur ingin menggugah hati umat
kepada perbuatan-perbuatan Allah pada masa lampau dalam hidup
mereka. Betapa Allah telah menyatakan anugerah-Nya tak
henti-hentinya kepada mereka sejak permulaan sejarah bangsa
mereka (ayat 16-45), bahkan sejak cikal bakal mereka, yaitu
Abraham, Ishak, dan Yakub (ayat 7-15). Satu hal yang ditekankan
berulang adalah dalam setiap tahapan sejarah hidup umat, Allah
terus memberkati, melindungi, dan menyertai mereka (ayat 12-15).
Sejak awal, Allah telah mengikatkan diri-Nya dengan perjanjian kekal
kepada umat-Nya melalui Abraham, bahwa merekalah pewaris Tanah
Kanaan (ayat 7-11). Perjanjian itu menempatkan Israel bukan
hanya sebagai umat pilihan, tetapi juga yang diurapi (ayat 15),
yaitu yang diutus untuk menjadi agen Allah menyatakan
keselamatan bagi bangsa-bangsa. Itu sebabnya, salah satu aspek
ibadah adalah memperkenal-kan Allah dan perbuatan baik-Nya
kepada mereka (ayat 1b).
Melalui penyembahan yang benar, kita diingatkan akan kebaikan dan
kemurahan-Nya atas hidup kita. Kita akan di-mampukan untuk
menyerahkan seluruh hidup kita kepada tangan Allah yang
berkuasa. Tangan yang berlubang paku itulah yang akan terus
menopang hidup kita.
Responsku:
----------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------