Pujilah Tuhan atas kasih setia-Nya
Zaman sekarang sulit menjumpai orang yang tulus hati di dalam
memuji. Kebanyakan pujian hanya berupa lips service untuk
menyenangkan orang bahkan Tuhan. Hanya orang yang pernah
mengalami kasih karunia dan kasih setia Tuhan yang mampu memuji
Tuhan sepenuh hati. Hal itu yang diungkapkan oleh pemazmur (ayat
1). Pemazmur memuji Tuhan karena dua hal utama, yaitu karena
pengampunan-Nya luar biasa (ayat 3-4) dan karena kebaikan-Nya
atas orang-orang yang sudah diampuni juga luar biasa (ayat 5).
Pengampunan Tuhan luar biasa. Tuhan yang adil seharusnya menghukum
setiap dosa setimpal (ayat 6). Namun, Tuhan sangat mengasihi
manusia. Ia sadar tidak ada seorang pun dalam kefanaannya (ayat
14) yang mampu bertahan terhadap hukuman dahsyat dosa. Oleh
karena itu, Tuhan melakukan tindakan yang radikal: Ia mengampuni
dosa. Pemazmur menggambarkan pengampunan Tuhan dengan dua
ilustrasi yang indah. Kasih setia Allah itu setinggi langit dari
bumi (ayat 11) dan pengampunan-Nya itu sejauh timur dari barat
(ayat 12). Keduanya adalah jarak-jarak terjauh yang bisa
dibayangkan manusia. Pemazmur menggambarkan rangkulan kasih
Allah bagaikan pelukan bapa kepada anak-anaknya (ayat 13).
Kebaikan Tuhan luar biasa. Kepada manusia yang fana, bagaikan bunga
rumput yang hanya mekar sekejab kemudian layu, Tuhan menyatakan
kasih karunia yang kekal (ayat 17-18). Oleh sebab itu, kefanaan
manusia tidak menyebabkan dirinya tidak berarti. Justru
hari-hari singkat manusia yang percaya kepada-Nya menjadi penuh
dengan semangat kemudaan yang hidup dalam berkarya bagi Dia.
Di dalam Kristus, kita telah menerima pengampunan tuntas dan oleh
Roh-Nya kita menikmati hidup yang bermakna. Oleh sebab itu,
jangan sia-siakan anugerah yang begitu besar, sebaliknya bersama
dengan segenap makhluk ciptaan-Nya kita menggemakan pujian hanya
bagi Dia (ayat 20-22).
Responsku:
----------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------