Keadilan Tuhan
Hukum di Indonesia dapat dibeli dengan uang. Perbuatan yang
salah bisa menjadi benar dan yang benar bisa menjadi salah.
Adakah pemerintahan yang adil di dunia ini? Tentunya tidak ada.
Akan tetapi, kita bisa berbesar hati karena Mazmur 99
mengajarkan kita tentang keadilan Tuhan.
Mazmur 99 sangat gamblang berbicara mengenai hukum dan kebenaran
Tuhan. Secara garis besar mazmur ini dibagi menjadi dua bagian,
yaitu ay. 1-5 dan ay. 6-9. Pada setiap akhir bagian terdapat
kalimat yang sama, yaitu meninggikan dan menyembah Tuhan sebab
Dia kudus (ayat 5,9). Apa yang menjadi isi dari kedua bagian
tersebut?
Bagian pertama adalah ajakan untuk menyatakan bahwa Tuhan adalah
Raja sehingga Ia layak untuk disembah. Pemerintahan Tuhan dengan
dunia sangat berbeda. Takhta Tuhan membuat seluruh bumi goyang
(ayat 1) karena Dia mengatasi semua bangsa. Inti sari bagian
pertama ini adalah Tuhan mencintai hukum dan menegakkan
kebenaran (ayat 4). Kekuatan dan kekuasaan Tuhan dipakai untuk
menyatakan hukum dan kebenaran, bukan untuk menindas. Umat
Israel telah mengalaminya sepanjang sejarah mereka.
Dalam bagian kedua, pemazmur mengingat para pemimpin Israel yang
telah merespons Tuhan dengan benar. Musa, Harun, dan Samuel
adalah orang-orang Israel yang dikenal karena doa mereka. Mereka
mendengar suara Tuhan dan menaati setiap perintah Tuhan (ayat
7). Penyebutan ketiga tokoh ini juga mengingatkan pengalaman
bangsa Israel di padang gurun. Dalam pengalaman tersebut,
hukuman dan pengampunan selalu menyertai sejarah bangsa Israel
(ayat 8).
Sama seperti Israel, kita diingatkan kembali bahwa Raja yang
sesungguhnya adalah Tuhan. Pengampunan dan penghukuman-Nya
secara adil akan selalu menyertai umat Tuhan maka kita perlu
belajar merespons Dia seperti para hamba Tuhan masa lampau.
Doaku:
Kiranya kerajaan-Mu datang dan ditegakkan di muka bumi.