Bagaimana pertumbuhan rohani Anda?
Posisi Allah dari seharusnya tertinggi dan tersentral dalam
hidup anak-anak Tuhan bisa dengan mudah tersingkir oleh berbagai
alasan. Berbagai masalah kehidupan maupun bermacam-macam
kesibukan dan tanggung jawab sering kali membuat orang Kristen
secara tidak sadar menggeser Allah dari pusat kehidupannya.
Mazmur ini mengingatkan orang-orang beriman tentang pentingnya
secara sadar memposisikan Allah sentral dan utama dalam hidup
mereka (ayat 9). Sebagai suatu nyanyian untuk hari Sabat (ayat
1), mazmur ini mengajarkan umat Tuhan untuk merespons baik
berkat-berkat-Nya dalam ciptaan maupun tantangan-tantangan hidup
yang mereka hadapi dengan sikap yang benar.
Yang membedakan orang beriman dari orang fasik adalah di mana mereka
masing-masing memposisikan Tuhan. Sikap meninggikan Tuhan pada
orang beriman terungkap jelas dalam kebiasaan mereka bersyukur
kepada-Nya (ayat 2) dan hasrat mereka memberitakan kasih setia
Tuhan sepanjang waktu (ayat 3). Orang fasik justru sebaliknya!
Mereka tidak mengakui kebesaran Allah serta keagungan
karya-karya-Nya karena mereka tidak menyadari bahwa semua
realitas ini berasal dari Allah (ayat 7).
Prinsip Sabat adalah prinsip memposisikan Tuhan Allah di tempat
tertinggi yang sesungguhnya sehingga semua yang lain akan berada
pada posisi yang seharusnya. Bukan saja dalam situasi baik,
dalam situasi tidak baik sekalipun sikap ini memberi pembebasan.
Orang beriman tidak perlu dibelenggu oleh berbagai kekuatiran
tentang kebutuhan hidup atau oleh ancaman-ancaman yang datang
dari orang-orang fasik. Jika Tuhan yang bertakhta di surga
bertakhta di hati, kita akan bertumbuh terus ke arah Dia (ayat
13-16). Sebaliknya, orang yang menggeser Tuhan ke luar hidupnya
akan mengalami kekeringan rohani dan akhirnya binasa (ayat 8).
Renungkan:
Apakah hidup Anda sedang bertumbuh ke arah Allah?