Ibadah sesuai keinginan Tuhan
    Sering orang percaya berkata bahwa beribadah pada hari Minggu di 
    rumah saja sudah cukup karena Tuhan tahu isi hatinya. Sikap 
    seperti ini menunjukkan ketidaktaatan. Seharusnya umat Tuhan 
    memuliakan Dia dan beribadah dengan teratur.
Allah menegaskan ulang perintah yang kedua kepada Israel, yaitu cara 
    beribadah kepada Allah. Penegasan itu diberikan-Nya setelah 
    menyatakan serangkaian bukti kemaha-kuasaan Allah terhadap alam 
    dan hidup manusia. Israel tidak boleh membuat patung dari emas 
    dan perak untuk menyembah Dia. Perintah ini untuk mencegah 
    Israel menjalankan konsep agama kafir bahwa dewa dewi hadir 
    dalam wujud patung-patung berhala.
Allah bukan hanya mengatur bagaimana umat-Nya harus menyembah Dia 
    (ayat 24a), Ia juga menentukan tempat bagi umat-Nya beribadah 
    (ayat 24b) dan bahan mezbah yang mereka pakai saat menyembah-Nya 
    (ayat 24a, 25). Batu boleh digunakan sebagai bahan mezbah, 
    tetapi tidak boleh dibentuk menjadi mezbah karena segala 
    pengerjaan terhadap batu itu menjadikannya tidak layak digunakan 
    untuk menyembah Dia. Allah ingin penyembahan kepada-Nya 
    dilakukan dengan cara yang berbeda. Pada waktu itu, ritual 
    ibadah agama-agama Kanaan menggunakan batu-batu pahatan sebagai 
    mezbah di atas bukit-bukit pengurbanan. Ritual ibadah 
    agama-agama Kanaan juga terkenal kemesumannya dengan 
    memperlihatkan aurat/alat kelamin pengikutnya. Oleh kare-na hal 
    itu menjijikkan bagi Tuhan maka umat-Nya juga harus memiliki 
    pandangan yang sama terhadap hal ini (ayat 26).
Ibadah yang benar harus sesuai dengan kehendak dan karakter Tuhan. 
    Oleh sebab itu, kita tidak boleh bertindak semaunya dalam 
    beribadah. Ibadah sejati berkaitan erat dengan sikap hidup yang 
    benar di hadapan Tuhan dan sesama.
Camkan:
    Jauhkan diri Anda dari ibadah palsu, yang berpusat kepada 
    keinginan diri sendiri dan bukan tertuju kepada kehendak Tuhan.