Awas allah palsu!
Menurut Anda, dapatkah kehadiran Allah digantikan oleh makhluk
ciptaan-Nya dan benda karya manusia? Siapakah yang paling tepat
merepresentasikan Allah?
Makna perintah pertama yang melarang Israel menyembah allah lain itu
menekankan karakter Allah yang Esa maka makna perintah kedua ini
menekankan penyembahan kepada Allah yang Esa. Allah tidak bisa
didekati dan disembah sembarangan oleh manusia. Pertama, Dia
Allah yang Esa, tidak ada duanya. Oleh karena itu, tidak ada
satu pun benda di du-nia ini yang dapat dan tepat
merepresentasikan Allah. Bukan hanya tidak layak, benda-benda
seperti itu bisa menjadi sebab kita jatuh ke dalam dosa
penyembahan berhala. Penyembahan berhala adalah perzinaan rohani
yang akan membangkitkan kecemburuan Allah. Kedua, Allah telah
menciptakan manusia dalam gambar-rupa-Nya. Istilah rupa yang
dipakai pada Kej. 1:26 sama dengan kata patung di nas kita hari
ini. Oleh karena itu, manusia tidak perlu memakai sarana
benda-benda apa pun untuk menyembah Dia.
Peringatan keras yang diberikan kepada pelanggar perintah kedua ini
bukan ditujukan untuk menghukum anak karena dosa ayahnya (ayat
5). Perintah ini menunjukkan keseriusan dosa ini bila dilakukan
oleh orang tua karena akan mening-galkan teladan dan dampak
buruk bagi mereka yang tinggal bersama-sama dengannya bahkan
berlanjut kepada para cucu dan cicit, keturunan mereka. Akan
tetapi, pernyataan kasih setia Tuhan tersedia bagi mereka yang
setia beribadah kepada-Nya (ayat 6).
Tidak ada seorang pun di dunia ini yang tepat merepre-sentasikan
Allah selain Yesus. Yesus satu-satunya yang berhasil
menghadirkan Allah ke tengah kita, ke dalam hidup kita.
Berhala-berhala hanya akan melumpuhkan status terhormat yang
Allah berikan kepada manusia. Hanya di dalam dan melalui Yesus,
manusia dapat menjadi gambar Allah.
Responsku:
Aku akan sepenuhnya menjunjung Allah melalui hidupku agar
kemuliaan-Nya nyata dalamku.