Keluaran 16:25-36

Nafkah dan ibadah
Tuhan memakai berbagai cara untuk mengajarkan kebenaran-Nya.
Misalnya, Tuhan Yesus mengajar para pendengar-Nya melalui
perumpamaan. Sedangkan, pada nas ini Allah mengajarkan ketetapan
hari Sabat kepada bangsa Israel melalui manna.


Tuhan mencurahkan manna setiap hari untuk mencukupi kebutuhan
makanan mereka selama berada di padang gurun (ayat 35). Aturan
Tuhan adalah setiap keluarga mengumpulkan manna secukupnya
setiap hari. Hal ini berlaku untuk hari pertama sampai dengan
hari kelima (ayat 6,21). Namun, pada hari keenam mereka
diperintahkan mengumpulkan manna dua kali lipat jumlahnya karena
pada hari ketujuh manna tidak akan dicurahkan (ayat 22).
Pengaturan ini sesuai dengan peraturan hari Sabat, yaitu
larangan untuk bekerja. Hari Sabat adalah hari perhentian yang
dikuduskan Tuhan (ayat 23). Karena itu, umat Israel harus
mematuhi peraturan hari Sabat untuk beristirahat, termasuk tidak
mengumpulkan manna. Dengan mematuhi perintah tersebut, umat
Israel membuktikan diri mereka percaya penuh pada pemeliharaan
Tuhan. Baik secara jasmani dengan tidak mengumpulkan manna
maupun secara rohani dengan mensyukuri pemeliharaan Tuhan hari
demi hari.


Orang Kristen beroleh perhentian sejati dalam karya penyelamatan
Kristus (Ibr. 4:3-11) karena itu seluruh hari kita adalah
ibadah. Meski tidak lagi menjalani hari Sabat, orang Kristen
tetap perlu menaati prinsip Sabat dengan beristirahat dari
segala pekerjaan mereka dan memberi waktu khusus untuk beribadah
pada Allah pada hari Minggu. Dengan tidak bekerja melainkan
beribadah pada hari Minggu, orang Kristen telah menerapkan
ajaran Tuhan Yesus: "Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi
dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah" (Mat. 4:4).


Responsku:
Menjadikan hari Minggu sebagai hari aku beristirahat agar tubuh,
pikiran, dan hatiku diarahkan untuk menyembah Tuhan.

Scripture Union Indonesia © 2017.